ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

HUT OPM

Ini 5 Pernyataan Sikap Tokoh Masyarakat Tolak HUT OPM di Papua

Jelang 1 Desember yang diklaim sebagai Hari Ulang Tahun (HUT) Organisasi Papua Merdeka (OPM) atau hari Kemerdekaan Papua dibantah oleh sejumlah tokoh.

Editor: Roy Ratumakin
(KOMPAS.COM/DEAN PAHREVI)
Unjuk Rasa Mahasiswa Papua di Depan Mabes TNI AD, Jakarta Pusat diwarnai Pengibaran Bendera Bintang Kejora, Rabu (28/8/2019). 

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Jelang 1 Desember yang diklaim sebagai Hari Ulang Tahun (HUT) Organisasi Papua Merdeka (OPM) atau hari Kemerdekaan Papua dibantah oleh sejumlah tokoh masyarakat.

Herman Yoku yang merupakan mantan TPN-OPM beserta sejumlah tokoh masyarakat pun mengelarkan lima pernyataan sikap penolahan tersebut.

Baca juga: Herman Yoku: Bendera Bintang Kejora Itu Bukan Bendera West Papua Tetapi Bendera Sepabola dari Nafri

Lima pernyataan sikap tersebut diantaranya;

1. Mengajak seluruh elemen masyarakat Papua khususnya dan umumnya masyarakat Indonesia untuk menolak HUT OPM pada tanggal 1 Desember.

2. Meminta kepada semua pihak keamanan agar dapat menindak tegas setiap adanya kelompok yang akan merayakan HUT OPM.

3. Menolak dengan tegas kelompok separatis yang sering menyengsarakan masyarakat dan menghambat pembangunan.

4. Mengajak seluruh masyarakat untuk tetap menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia, NKRI sudah final dan Papua tetap berada dalam pangkuan NKRI.

5. Papua tetap merah putih, Papua NKRI, Papua Damai.

Baca juga: Tak Ingin Prajuritnya Berperang dengan KKB, Jenderal Dudung: Cinta Rakyat Papua

Menurut Herman Yoku cs, pohaknya sudah tak mau diperdayai oleh segelintir orang mengatasnamakan organisasi yang mengiming-iming kemerdekaan Papua Barat.

Selain itu, Herman juga menilai aktivis dan simpatisan Papua merdeka telah melakukan pembohongan terhadap generasi muda Papua.

"1 Desember yang selama ini diklaim sebagai HUT Kemerdekaan Papua Barat, adalah kekeliruan dan juga penipuan sejarah yang terus dipelihara hingga saat ini," Kata Herman saat dihubungi, Jumat (26/11/2021).

Baca juga: Jangan ke Daerah Ini Kalau Berada di Papua, Apabila Tidak Ingin Menjadi Korban Penembakan KKB

Dia mengatakan hal tersebut telah membodohi sebagian kecil generasi muda Papua yang percaya dengan sejarah yang salah itu.

"Yang mengklaim 1 Desember sebagai HUT Kemerdekaan Papua itu karena tidak paham sejarah, 1 Desember itu entah manusia dari mana yang mengklaim sebagai HUT Kemerdekaan Papua,"ujarnya.

Menurutnya, bendera bintang kejora yang saat ini diklaim sebagai Bendera Negara West Papua sebenarnya adalah bendera Club Sepak bola dari wilayah Nafri.

Ia menambahkan, pada tahun 1963, Integrasi Irian (Papua) ke NKRI saat masa peralihan pemerintahan Belanda masih belum mau keluar dari Papua yang saat itu masih nama Irian sehingga dengan berbagai cara Belanda coba menganggu kedaulatan NKRI dengan menciptakan Bendera Bintang Kejora yang diambil dari Bendera Ckub Sepak bola Nafri dan dijadikan sebagai bendera bangsa West Papua.

Hal inilah yang tidak dipahami oleh generasi muda sekarang yang masih percaya bahwa 1 Desember adalah kemerdekaan Papua Barat," tambah dia. (*)

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved