Papua Terkini
Anak Muda Papua Krisis Ide Karena Kurangnya Minat Baca
Gerakan literasi serta membudayakan minat baca harus hadir dari anak muda Papua sendiri.
Penulis: Hendrik Rikarsyo Rewapatara | Editor: Paul Manahara Tambunan
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Hendrik R Rewapatara
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA – Pegiat Literasi Papua, Mayton Gurik merespon cara berpikir anak muda jaman sekarang di era teknologi, yang mana sangat kurang mencari literatur pada buku.
"Persoalan Papua saat ini, bagaimana kita melihat dengan mindset yang sangat kurang, kenapa cara berpikir kurang, karena itu keterbatasan pengetahuan," kata Mayton saat ditemui Tribun-Papua.com, di Kota Jayapura, Senin (6/12/2021).
Menurutnya, ada perbandingan antara teman-teman di China dan Amerika, dimana mereka membaca buku itu bukan hobi, namun itu life style (gaya hidup).
Baca juga: Kekayaan Mantan Wagub Papua Almarhum Klemen Tinal yang Dilaporkan ke KPK Rp 10,7 Miliar
"Itu sudah menjadi wajib bagi mereka diluar sana, kalau anak-anak Papua saat ini, bagaimana mau melihat masalah Papua secara radikal, dan kritis sementara Pengetahuan terbatas. Minat baca itu sangat kurang," ujarnya.
Dia mengaku sudah sering menemukan di beberapa tempat, pada saat memberikan materi tentang literasi.
"Kami menemukan itu, ada pertanyaan logika yang kami kasih kepada teman-teman, anak muda Papua tetapi jawabnya lama, gaya berpikirnya lama skali. Apa lagi di era teknologi sekarang," tukasnya.
Baca juga: Dirumorkan Akan Pulang Ke Persipura, Ini Alasan Utama Bintang Persija Siap Kembali
Mayton menambahkan, untuk menepis hal tersebut, harus ada gerakan literasi.
Artinya, gerakan yang membudayakan minat baca harus hadir dari anak muda Papua sendiri.
"Anak Papua saat ini fokus ke media sosial, kita baca status di sosial media, itu sumbernya tidak kuat, kualitas sumbernya tidak ada. Yang penting itu harus membaca buku sumbernya jelas, kajianya bagus, serta datanya oke," jelasya.
Baca juga: Kepala Suku Besar Keerom Desak Pemerintah Ungkap 10 Kasus Korupsi di Papua
Ia berharap, anak muda Papua tetap membudayakan baca buku.
"Mulai saat ini Kita harus melawan rasa malas, budayakan membaca agar milik banyak ide, serta gagasan," tambah dia. (*)