Sosok
Kisah Dokter Cantik Mengabdi di Pedalaman Papua, Susur Pantai 12 jam Layani Warga
Dokter Icha mencoba mengingat pengalaman unik sekaligus menantang selama bertugas bersama rekan kerjanya di pedalaman Papua.
Untuk menjangkau wilayah pesisir, Icha dan kawan-kawan harus menyusuri pantai menggunakan perahu susun.
Adapun titik misi di pesisir, tiga kampung di Distrik Mimika Timur Jauh, lima kampung di Distrik Mimika Tengah, enam kampung di Distrik Amar, tiga kampung di Distrik Agimuga, dan lima kampung di Disttrik Kokonao.
"Perjalanan terlama, menuju tiga kampung di Distrik Agimuga. Memakan waktu 10 hingga 12 jam menggunakan perahu susun," jelasnya.
Sedangkan daerah pegunungan yang pernah Icha jalani, dua kampung di Distrik Tsinga dan lima kampung di Distrik Tembagapura.
"Kami harus mendaki bukit terjal dan berjalan kaki, bahkan naik helikopter untuk bisa mencapainya," katanya.
Menurut Icha, kondisi fasilitas di pedalaman pesisir dan pegunungan Mimika belum memadai.
Tiada listrik, apalagi jaringan telekomunikasi.
Baca juga: Pemerintah di Papua Diminta Berperan Aktif Dekati Masyarakat Atasi KKB
Pasokan makanan biasanya dibawa dari kota. Itu pun tergantung daerah tujuan.
"Yah kalau mau ke daerah gunung, tidak perlu bawa sayur, sebab sudah ada. Kalau ke pantai tidak perlu bawa ikan, karena tersedia," ujar Icha.
Menyoal kondisi kesehatan masyarakat di daerah pedalaman, Icha mengatakan rerata baik dan sehat saja.
"Di pedalaman hanya sekitar 10 persen yang betul-betul sakit serius. Lainnya ke tempat berobat hanya karena merasa senang sebenarnya. Itu, apabila ada dokter atau tenaga medis yang datang ke kampung," ujarnya, berkelakar.
Icha mengaku senang ketika bisa berbagi dan melihat senyum serta keramahan warga pedalaman Papua, sekalipun tantangan dilaluinya cukup berisiko.
Kepada pemerintah, ia berharap agar lebih memperhatikan fasilitas kesehatan khususnya di kampung.
Baca juga: Korbannya Bertambah 21 Santriwati, Saatnya Hukuman Kebiri bagi Herry Wiryawan?
"Saya berharap agar disediakan ambulance untuk rujukan yang harus siap setiap saat. Mekanisme rujukan pun diperbaiki," ujar Icha.
Arti Papua bagi dr Nissa