Info Mimika
Ini Kesaksian Kapten KM Kalimas 4 yang Dikabarkan Hilang Kontak Saat Mengangkut BBM
Ansar merupakan Kapten KM Kalimas 4 yang dikabarkan hilang kontak bersama lima rekannya harus rela menerima kejadian itu
Penulis: Marselinus Labu Lela | Editor: Maickel Karundeng
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Marselinus Labu Lela
TRIBUN-PAPUA.COM, TIMIKA- Ansar merupakan Kapten KM Kalimas 4 yang dikabarkan hilang kontak bersama lima rekanya pada saat mengangkut BBM untuk kebutuhan PLN Kabupaten Asmat pada Minggu (12/12/2021) sekitar pukul 05.00 WIT harus rela menerima kejadian itu.
Kejadian itu seakan membuat diriku sadar dan meminta pertolangan Tuhan. Tidak hanya dirinya, tetapi rekannya bernama Ruslan (ABK), Supliansyah (ABK), Nikmat (ABK), Haswan (ABK) dan Mirzan (ABK).
Baca juga: Babinsa Koramil 1710-03/ Kuala Kencana Kawal Pembagian BLT
Kejadiannya pun dimulai saat kapal yang dikemudinya keluar dari muara Timika.
Saat keluar dari muara Timika ombak tidak terlalu besar. Namun, ketika sampai di Pulau Tiga, Kabupaten Asmat barulah kapal dihajar ombak,dan kapal mulai oleng sekitar pukul 15.00 WIT.
Baca juga: Bupati Spey Harap Bimtek dan Pelatihan Aplikasi SIPD Lahirkan Inovasi Baru Guna Majukan Pegubin
"Saya sempat berupaya untuk memutar haluan ke muara Timika. Namun, sudah tidak bisa karena ombak terlalu besar dari depan sehingga terpaksa saya maju ke muara Agast,"kata Ansar kepada Tribun-Papua.com di Kantor SAR Timika, Jumat (17/12/2021).
Ansar menyebut, ombak menghantam kapal tidak hanya sampai disitu. Tetapi, kurang lebih 40 mile dari muara Agast, ombak menghajar kapal dihajar lagi dan seketika langsung miring.
Baca juga: 107 Pondok Natal Se-Kota Jayapura Meriahkan HUT Partai Hanura
Lalu, beberapa saat kemudian mesin induk kapalpun mati total langsung tenggelam kedasar laut," katanya.
Ia menjelaskan, saat itu dirinya juga langsung mengarahkan ke lima anak buah kapal mengenakan pelampung dan jangan panik sambil berenang mengambil jerigen dan gabus berserakan di air.
"Selama di air kami cuma makan kayu yang sudah lapuk sama gabus dan minum air asin. Tidak hanya itu intunya apa yang lewat didepan mata seperti botol bekas berisikan air kami ambil lalu minum,"ujarnya.
Baca juga: Sebanyak 681 Warga Antusias Ikuti Vaksinasi Polresta Jayapura Kota
Dia mengatakan, dirinnya lalu mengarahkan anggotanya untuk jangan panik.
"Saat itu saya, memerintahkan ABK untuk semua diikat menggunkan tali agar tidak terpisah satu sama lainnya,"ujarnya.
"Kami pada saat itu hanya mengguakan pelampung, jerigen empat buah, dan gabus dan dirakit,"katanya.
Baca juga: Antisipasi Banjir Rob, Direktorat Polairud Polda Papua Barat Minta Seluruh Jajaran Siaga
Lanjut dia, setelah dua hari dua malam di tengah laut yang begitu panik dan tertekan serta pasrah dan kondisi hujan panas dirinya dan rekannya ditemukan oleh KM Hasil Tuna, saat menjaring ikan didaerah itu pada pukul 16.00 WIT.
"Kami bingung tiba-tiba ada kapal. Inilah petunjuk dari Tuhan dan Tuhan telah selamatkan kami melalui kapal itu. Kami sangat berterimakasih tampa mereka kami tidak akan selamat,"katanya.