Papua Terkini
Gubernur Lukas Enembe tak Nyapres di 2024, Jubir: Itu Hoax
Jubir Gubernur Lukas Enembe, Rifai Darus menegaskan, pemberitaan aatau informasi soal Gubernur Lukas nyapres di 2024 adalah hoax.
Penulis: Calvin Louis Erari | Editor: Roy Ratumakin
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Calvin Louis Erari
TRIBUN-PAPUA.COM- JAYAPURA - Juru bicara (Jubir) Gubernur Papua, Rifai Darus mengatakan, Lukas Enembe adalah kepala daerah yang masih aktif menduduki jabatannya, namun berkaitan dengan informasi yang beredar menyoal deklarasi capres 2024 dari ujung Indonesia timur yang diadakan di Jakarta merupakan informasi hoax dan pencatutan nama Gubernur Lukas Enembe tanpa izin dan konfirmasi.
Baca juga: 20 Bikers Honda di Papua Antusias Ikuti Honda Bikers Land
"Gubernur Papua Lukas Enembe menyatakan bahwa informasi tersebut sangat merugikan identitas beliau. Untuk itu, beliau menghimbau agar setiap orang yang mendapatkan konten informasi tersebut agar tidak menyebarluaskannya lagi demi menghindari sanksi hukum yang berlaku," kata Rifai dalam pers rilis yang diperoleh Tribun-Papua.com, di Jayapura, Senin (20/12/2021).
Kata Rifai, Lukas Enembe juga menegaskan akan tetap fokus untuk menyelesaikan masa jabatannya sebagai Gubenur Papua.
"Lukas Enembe menegaskan bahwa beliau masih fokus menyelesaikan masa jabatannya sebagai seorang Gubernur Papua. Masih banyak pekerjaan dan program Pemprov Papua yang diprioritaskan beliau untuk dijalankan dan diselesaikan," tegasnya.
Menurut Rifai, Lukas Enembe juga telah menyampaikan kecintaannya terhadap Negara Indonesia.
Baca juga: Wanita di Sulteng Jadi Dokter Gadungan dan Tipu Warga hingga Rp 200 Juta, Mengaku Istri Polisi
"Gubernur Lukas Enembe juga menyampaikan bahwa kecintaannya terhadap Indonesia sangatlah besar, namun bukan berarti pemaknaan terhadap cinta NKRI mengarah pada pencalonan dirinya sebagai Calon Presiden. Gubernur Lukas menambahkan bahwa hal tersebut justru menjadi ironi dan sungguh utopis," ujarnya.
Untuk itu, kata Rifai, siapapun dibalik pembuatan konten dan penyebaran informasi bohong atau hoax tersebut tentulah memiliki agenda politik yang hendak menyudutkan ataupun mendiskreditkan beliau. (*)