Nasional
Kelakuan Wisatawan dari Luar Negeri: Minta Karantina Gratis tetapi Penampilannya Glamor
Satgas Udara Covid-19 Bandara Soekarno-Hatta mengungkapkan kelakuan wisatawan dari luar negeri yang meminta dikarantina kesehatan di Wisma Atlet.
. Menurut Agus, pada Selasa (21/12/2021), ada 57 wisatawan yang akhirnya dimasukkan ke Wisma Atlet.
Saat ditanya apakah diizinkannya para wisatawan untuk karantina di Wisma Atlet adalah bentuk pelonggaran, Agus membantahnya.
Baca juga: Media Asing Sorot Witan Sulaeman Usai Cetak Gol Cantik ke Gawang Singapura
Dia khawatir disebut arogan sehingga mengizinkan para wisatawan karantina di wisma.
"Bukan ada kelonggaran. Mau tidak mau, apabila Mas itu kan bagaimana? Digitukan (tidak diizinkan karantina di Wisma Atlet) aja, saya dibilang tidak manusiawi. Nanti saya sebagai petugas dibilang arogan," ucap dia.
Alasan karantina di Wisma Atlet
Agus mengungkapkan, wisatawan dari luar negeri yang memaksa menjalani karantina kesehatan di Wisma Atlet beralasan tidak memiliki uang.
"Alasannya uang, rata-rata itu (wisatawan minta karantina di Wisma Atlet) endak punya uang," kata Agus.
Padahal, menurut Agus, mereka yang meminta untuk karantina secara gratis bertolak belakang dengan penampilannya atau latar belakang perjalanannya di luar negeri.
"Dari segala penampilan glamor dan sebagainya, itu bisa ke luar negeri, jalan-jalan. Dilihat dari paspornya, dilihat dari penampilan, itu berhak (karantina) di hotel, bukan karantina di wisma," papar dia.
Pihaknya pun tak memiliki solusi untuk wisatawan yang mengaku tidak memiliki duit dan meminta untuk karantina di Wisma Atlet.
Bantah ada calo hotel
Beberapa hari lalu, seorang penumpang perempuan mengatakan bahwa ada calo karantina kesehatan di Bandara Soekarno-Hatta yang menawarkan harga hingga Rp 19 juta.
Pernyataan itu terekam dalam video dan beredar di aplikasi pengirim pesan WhatsApp.
Menanggapi hal tersebut, Agus mengeklaim bahwa tidak ada calo yang beredar di Bandara Soekarno-Hatta.
Baca juga: Perahu Terbalik di Sungai Ayip Asmat, Tim SAR: Dua Orang Meninggal
"Nah, itu dia enggak ngerti. Kita tidak bisa di sini main-main calo. Semua adalah by system," ujar Agus.