Nasional
Kelakuan Wisatawan dari Luar Negeri: Minta Karantina Gratis tetapi Penampilannya Glamor
Satgas Udara Covid-19 Bandara Soekarno-Hatta mengungkapkan kelakuan wisatawan dari luar negeri yang meminta dikarantina kesehatan di Wisma Atlet.
Dia mengatakan, terdapat kode bar yang harus dipindai oleh penumpang setibanya dari luar negeri di Bandara Soekarno-Hatta.
Setelah memindai kode bar, terlihat penumpang tersebut harus menjalani karantina di Wisma Atlet atau di hotel.
Selain ada kode bar itu, terpampang pula daftar hotel bintang 2-5 yang dapat digunakan sebagai lokasi karantina kesehatan oleh penumpang yang bukan PMI, pelajar, atau ASN.
"Hotel bintang 5 sampai hotel bintang 2 dan di situ ada harganya. Gimana bisa kita main calo? Pembayarannya bisa di hotel dan bisa di situ," ujar Agus.
"Kenapa mahal, kalau menurut kami, melihat dengan kenyataan yang ada bisa ke luar negeri, harusnya bisa bayar hotel," sambung dia.
Agus menuturkan, harga hotel karantina paling murah dipatok Rp 7 juta untuk 10 hari.
Menurut dia, harga jutaan rupiah itu terdiri dari berbagai fasilitas yang berbeda dengan pengunjung hotel pada umumnya.
"Kalau umpama Rp 7 juta (untuk) 10 hari, kan cuma Rp 700.000 per hari. Kalau Rp 700.000 di hotel itu dengan tes PCR dua kali, makan tiga kali sehari, service, laundry. Itu yang menjadikan tampaknya mahal," tutur Agus. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ironi Kelakuan Wisatawan dari Luar Negeri, Minta Karantina Gratis tetapi Berpenampilan Glamor"