Nasional
Profil dan Sederet Kontroversial Gubernur Edy yang Jewer Pelatih Biliar karena Tak Tepuk Tangan
Pada kesempatan lain, Edy juga pernah menjadi sorotan media setelah menanggapi soal kegagalan Indonesia melaju ke semifinal Piala AFF 2018.
Edy yang merupakan purnawirawan perwira TNI AD, sudah menjabat sebagai Gubernur Sumatera Utara sejak 5 September 2018.
Semasa aktif menjadi anggota TNI AD, Edy pernah bertugas di Kostrad sebagai Panglima Divisi Infanteri Kostrad pada 2014.
Lalu, di tahun 2015, ia ditunjuk menjadi Panglima Kostrad.
Jabatan tersebut diembannya hampir selama tiga tahun
Pada Januari 2018, Edy dirotasi dan digantikan oleh Letjen Agus Kriswanto, dilansir Tribunnews.
Saat menjabat Pangkostrad, Edy terpilih menjadi Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) periode 2016-2020.
Baca juga: Kiper Utamanya Absen, Begini Rencana Pelatih Thailand Hadapi Timnas Indonesia di Final Piala AFF
Mengutip Tribunnews, Edy berhasil memperoleh 75 suara dan menyingkirkan Moeldoko yang kala itu hanya mendapat 24 suara.
Di tengah masa jabatannya sebagai Ketum PSSI, Edy terpilih menjadi Gubernur Sumut periode 2018-2023.
Namun, ia memilih mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketum PSSU pada Januari 2019.
Alasannya, ia ingin fokus pada tugasnya sebagai Gubernur Sumut.
Dikutip dari Kompas.com, jabatan Ketum PSSI kemudian diisi oleh Joko Driyono setelah Edy resmi mundur.
Berikut ini riwayat karier Edy Rahmayadi:
- Danton di jajaran Kopassus (1985);
- Danton Kostrad (1985);
- Danton Yonif 321 Kostrad (1985)