ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Fakta BBM di Tolikara Papua Sentuh Rp 100 Ribu Per Liter, Tukang Ojek Protes hingga Petani Kesulitan

Persatuan Abang Ojek Kabupaten Tolikara Papua mengeluhkan soal mahalnya harga bahan bakar minyak (BBM). 

Editor: Claudia Noventa
KOMPAS/PRIYOMBODO
Ilustrasi - Persatuan Abang Ojek Kabupaten Tolikara Papua mengeluhkan soal mahalnya harga bahan bakar minyak (BBM).  
TRIBUN-PAPUA.COM - Persatuan Abang Ojek Kabupaten Tolikara Papua mengeluhkan soal mahalnya harga bahan bakar minyak (BBM). 
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Persatuan Abang Ojek Kabupaten Tolikara Papua, Cristian Kogoya melalui keterangan tertulis, pada Selasa (4/1/2022).
Diketahui, harga BBM di beberapa distrik dan kecamatan di wilayahnya bisa mencapai Rp 100.000 per liter.
Ketua Persatuan Abang Ojek Kabupaten Tolikara Papua Cristian Kogoya
Ketua Persatuan Abang Ojek Kabupaten Tolikara Papua Cristian Kogoya (Istimewa via Kompas.com)

"Harga bensin sekarang di Kota Karubaga, pusat ibukota Kabupaten Tolikara sekitar Rp 50.000 per liter sementara harga solar sekitar Rp 40.000 per liter," katanya melalui keterangan tertulis, Selasa (4/1/2022).

"Apalagi di distrik-distrik pelosok seluruh Tolikara harga BBM bensin dan solar melonjak lebih tinggi kira-kira Rp 100.000 per liter," tambahnya.

Kondisi itu, menurut Cristian, membuat sulit para tukang ojek untuk mencari nafkah. Cristian pun meminta pemerintah pusat turun tangan untuk mengatasi masalah tersebut.

"Persatuan Abang Ojek Tolikara Papua minta kepada pemerintah pusat terutama Presiden Joko Widodo supaya menurunkan harga BBM yang melonjak," kata dia.

Tarif Ojek Rp 400.000

Tingginya harga BBM itu, kata Cristian, membuat tarif ojek bisa menembus Rp 400.000. Salah satunya tarif ojek daerah Distrik Goyage yang berjarak 15 kilometer dari Kota Karubaga.
"Distrik Goyage misalnya salah satu distrik terdekat berjarak lebih dari 15 kilometer dari Kota Karubaga, ongkos ojek sebelumnya Rp 200.000 sekarang naik Rp 400.000," kata dia.
Sulit Jual Hasil Pertanian

Sementara itu, kondisi itu juga membuat beban para petani semakin berat.

Pasalnya, sejumlah petani masih mengandalkan ojek untuk pergi ke kota dan menjual hasil pertanian mereka.

"Mahalnya harga BBM ini membuat masyarakat dari kampung sulit ke kota untuk menjual hasil pertanian dan membeli kebutuhan rumah tangga," kata Cristian.(*)

Berita terkait lainnya

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul BBM di Tolikara Papua Sentuh Rp 100.000 Per Liter, Tukang Ojek Minta Jokowi Turun Tangan

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved