ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Nasional

Kisah Prabowo Bersama Luhut Pandjaitan Saat Bentuk dan Pimpin Gultor 81

Prabowo mengaku belajar banyak dari sosok Luhut Binsar Pandjaitan. Menurutnya, Luhut adalah orang yang tegas dan berkemauan keras.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo berjabat tangan dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto usai pelantikan Menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2019). Presiden Joko Widodo resmi melantik 34 Menteri, 3 Kepala Lembaga Setingkat Menteri, dan Jaksa Agung untuk Kabinet Indonesia Maju. 

TRIBUN-PAPUA.COM - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marinves) Luhut Binsar Pandjaitan memiliki kebersamaan saat keduanya berada dalam Detasemen 81 pada 1981, yang dikenal sebagai Gultor (Penanggulangan Teror) 81.

Hubungan Prabowo dan Luhut diceritakan oleh Prabowo dengan lengkap dalam Buku Kepemimpinan Militer Catatan dari Pengalaman Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto.

Dalam buku tersebut, Prabowo menceritakan awal mula pertemuannya dengan Luhut.

Kala itu, Prabowo masih berpangkat kapten, sementara Luhut baru kembali dari Operasi Nanggala 5 di Timor Timur.

Baca juga: Mengenal Suku Maasai di Afrika, Meyakini Penguburan Orang Mati Berbahaya Bagi Tanah

Luhut kemudian diangkat menjadi kepala seksi 2 operasi dan Prabowo sebagai wakilnya.

Keduanya, bahkan saat itu langsung dikirim oleh sekolah Special Forces ke Amerika Serikat (AS).

Pada 1981 sejak kembali dari Amerika, Prabowo bersama Luhut dipanggil oleh Benny Moerdani.

"Kami diperintahkan untuk sekolah ke Jerman, sekolah antiteror GSG9. Setelah sekolah itu, kami diperintahkan membentuk pasukan antiteror yang kemudian diberi nama Detasemen 81 karena dibentuk pada 1981,” tulis Prabowo dalam bukunya, dikutip Rabu (5/1/2022).

Tidak lama kemudian, cerita Prabowo, Detasemen 81 berhasil dalam operasi pembebasan sandera di Woyla.

"Ini adalah salah satu peristiwa pembebasan sandera yang paling terkenal di dunia pada saat itu,” lanjut Prabowo.

Baca juga: Marhaenisme Itu Ditemukan Soekarno Saat Bersepeda

Saat membentuk dan melatih pasukan antiteror Indonesia, Prabowo menyebut Luhut banyak memberikan masukan terutama untuk menyusun rencana latihan dan administrasi pembangunan.

Bahkan, Prabowo muda saat itu sudah diberikan tanggung jawab untuk pembangunan pangkalan maupun pengoragnisasian.

Prabowo mengaku, hubungannya dengan Luhut saat itu sangat baik.

"Tapi memang benar karena kadang sifat kami berdua yang sama-sama Alpha akhirnya juga sering terjadi percikan-percikan. Gaya kepemimpinan dan kepribadian kami sama-sama keras,” jelasnya.

Namun, Prabowo mengaku belajar banyak dari sosok Luhut Binsar Pandjaitan. Menurutnya, Luhut adalah orang yang tegas dan berkemauan keras.

Baca juga: Media India Sebut Indonesia Berjaya Jika Kembali ke Hindu, Petuah Petinggi Majapahit Ini Acuannya

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved