Viral Video Kericuhan Anggota TNI dengan Petani di Deliserdang, Warga Minta Tolong Mengaku Dipukul
Viral di media sosial, sebuah video yang memperlihatkan personel TNI Angkatan Darat bentrok dengan petani di Deliserdang.
Para masyarakat meminta agar plang yang telah dicabut untuk meninggalkan lokasi.
Di situasi itu, Wendrizal menawarkan beberapa opsi kepada penggarap :
Pertama, penggarap mencabut sendiri plang kepemilikan yang terlah didirikan oleh Puskopar "A" BB. Namun penggarap menolak hal tersebut.
Kedua, Puskop Kartika "A" BB akan mencabut plang kepemilikan HGU dengan syarat penggarap juga mencabut plang yang telah didirikan penggarap.
Kala itu tidak ada kesepakatan di antara kedua belah pihak.
Menurutnya penggarap kala itu mulai anarkis dengan melempari personil dengan lumpur.
Pihaknya pun mengejar para penggarap yang dianggap menjadi provokator massa.
Massa pun berhamburan dan personelnya meninggalkan lokasi.
"Tidak ada korban baik dari pihak masyarakat penggarap maupun personel dan pasukan yang bertugas," tegasnya.
Baca juga: Panglima Andika akan Tegas soal 2 Oknum TNI Diduga Terlibat Pengiriman TKI Ilegal ke Malaysia
Baca juga: Fakta Terbaru, Ternyata Tubuh Sejoli yang Ditabrak Oknum TNI Sempat Dibaringkan di Depan Makam
Warga Minta Tolong Ngaku Dipukuli
Sebelumnya diberitakan kericuhan terjadi di area lahan persawahan antara petani dari Desa Seituan Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deliserdang dengan Personel TNI Angkatan Darat Selasa, (4/1/2022).
Saat itu pihak TNI kembali mengklaim kalau persawahan yang dikuasai oleh masyarakat adalah milik Pusat Koperasi Angkatan Darat (Puskopad) A Dam I/BB.
Kericuhan itu direkam, diunggah dan sontak viral di media sosial karena sempat disiarkan secara langsung oleh salah satu petani yang memiliki akun Facebook bernama "Samarya Uyee Samarya Parbellakk".
Informasi yang dihimpun keributan terjadi karena saat itu pihak TNI AD melakukan pemasangan plang di lokasi tersebut.
Kericuhan yang awalnya terjadi di jalan desa lama kelamaan sampai memasuki area persawahan.