ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Nasional

BUMN Dibersihkan, Erick Thohir Serahkan Bukti Dugaan Korupsi Garuda ke Kejagung

Tak hanya Garuda saja, Erick juga membuka kemungkinan melaporkan perusahaan BUMN lainnya yang memang terindikasi ada dugaan korupsi.

Tribun-Papua.com/Tribun Network
Jaksa Agung ST Burhanuddin bersama Menteri BUMN Erick Thohir memberikan keterangan usai pertemuan di Gedung Menara Kartika Adhyaksa, Komplek Perkantoran Kejaksaan Agung, Jakarta, Selasa (11/1/2022). Kedatangan Menteri BUMN Erick Thohir tersebut untuk melaporkan beberapa kasus terkait maskapai Garuda Indonesia. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUN-PAPUA.COM - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, melaporkan adanya dugaan kasus korupsi oleh PT Garuda Indonesia Tbk ke Kejaksaan Agung, Selasa (11/1/2022).

Dugaan korupsi yang dilaporkan yakni berkaitan dengan pengadaan leasing pesawat ATR 72-600.

Dalam laporannya, Erick menyerahkan bukti berupa hasil audit investigasi dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

"Ini kita serahkan audit investigasi jadi bukan tuduhan."

"Karena kita sudah bukan eranya saling menuduh, tapi mesti ada fakta yang diberikan," tutur Erick dalam konferensi persnya di Kejagung, dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV.

Baca juga: KNPB Tuding Pemerintah Lakukan Pembiaran Bentrok Antarwarga di Jayawijaya Papua, 2 Orang Tewas

Baca juga: Sejumlah Desa di Bali Diterjang Longsor: Ternak hingga Tempat Ibadah Terseret

Erick menjelaskan tujuan utama dari pelaporan ini sebagai wujud program bersih-bersih BUMN.

Ia ingin struktur organisasi BUMN bersih dari oknum-oknum tak bertanggung jawab.

Tak hanya Garuda saja, Erick juga membuka kemungkinan melaporkan perusahaan BUMN lainnya yang memang terindikasi ada dugaan korupsi.

"Kita sinkronisasi data tidak hanya untuk kasus Garuda, banyak juga hal-hal yang lain yang kita dorong ke jaksa di kasus BUMN."

"Sudah saatnya oknum-oknum di BUMN harus dibersihkan. Inilah tujuan utama kita terus menyehatkan daripada BUMN tersebut," jelas Erick.

Meskipun begitu, Erick belum membeberkan berapa kerugian negara akibat dugaan korupsi ini.

Erick juga menegaskan, program bersih-bersih BUMN ini tak sekadar penangkapan atau penegakan hukum saja.

Tetapi, juga bertujuan untuk memperbaiki adminsitrasi BUMN secara menyeluruh.

"Ini bukan sekadar penangkapan atau menghukum oknum-oknum yang ada."

"Ini perbaikan admisitrasi secara menyeluruh di Kementerian BUMN sesuai program transformasi bersih-bersih BUMN," katanya.

Baca juga: LINK LIVE STREAMING Persipura Vs Persija Hari Ini Pukul 18.30 WIT

Ia kembali mengatakan, dalam penyelidikan ini, pihaknya tak menutup kemungkinan timbul dugaan korupsi dari pesawat lain.

"Tentu dari laporan yang sudah menjadi penyelidikan. Kami melengkapi, apalagi kami menambahkan data dari BPKP."

"Hari ini ATR 72-600 yang sedang diselidiki. Apakah ada pengembangan dengan proses pengadaan pesawat lain? Dimungkinkan," tambahnya.

Pengadaan ATR 72-600 di Era Dirut AS

Dalam kesempatan yang sama, Jaksa Agung RI ST Burhanuddin mengatakan pihaknya akan menyelidiki dugaan kasus korupsi dalam proses pengadaan pesawat STR 72-600 oleh Garuda Indonesia.

Serupa dengan pernyataan Erick, penyelidikan kasus ini dalam rangka mendukung program bersih-bersih BUMN.

"Hari ini adalah menjadi permasalahannya adalah soal Garuda Indonesia. "

"Yang tadi dibicarakan, yang pertama adalah dalam rangka restrukturisasi Garuda Indonesia. Yang kedua adalah laporan Garuda untuk pembelian ATR 72-600."

Baca juga: Pesepakbola Papua Samuel Balinsa Gagal Merumput di Liga Thailand, Ini Penyebabnya

"Ini adalah utamanya dalam rangka kami mendukung Kementerian BUMN dalam rangka bersih-bersih," kata Burhanuddin, dikutip dari sumber yang sama.

Diduga, kasus dugaan korupsi pesawat ini terjadi era kepemimpinan Direktur Utama Garuda Indonesia berinisial AS.

"Direktur utamanya adalah AS," jelas dia.

Burhanudin juga menjelaskan pihaknya tak menutup kemungkinan ada potensi muncul kasus lain dari dugaan korupsi ini.

Kejaksaan Agung berupaya menyelidiki kasus dugaan korupsi di Garuda sampai ke akarnya.

"Pengembangan pasti. InsyaAllah tidak berhenti disini."

"Kita akan kembangkan sampai Garuda benar-benar bersih," tandasnya.

(Tribunnews.com/Shella Latifa)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved