ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

120 Bintara Noken Polda Papua Mulai Dilatih Berkeringat Keliling 10 Km Kota Jayapura

Dari sekitar 120 bintara remaja itu, mayoritas putra asli Papua. Mereka dari 5 wilayah adat di Papua yakni La Pago, Me Pago, Tabi, Saireri dan Animha

Penulis: Ri | Editor: Thamzil Thahir

2. Dirintis Bertahap Era Tito Karnavian Jadi Kapolda Direalisasikan Mathius D Fakhiri

Menkopolhukam Wiranto (tengah), Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian sedang berada di Base Ops Lanud Silas Papare, Jayapura, Papua, Rabu (9/10/2019).

Sejatinya, kebijakan penerimaan bintara polisi Orang Asli Papua atau Bintara Noken ini sudah dirintis secara bertahap sejak Brigjen Pol Tito Karnavian, saat jabat Kapolda Papua (21 September 2012 – 16 Juli 2014). Kini Tito menjabat menteri dalam negeri.

Kebijakan ini lalu dilanjutkan serius suksesornya, Brigjen Pol Drs Paulus Waterpauw (19 Desember 2014 - 30 Juli 2015) kemudian Brigjen Pol Drs Royke Lumowa, M.M. (30 Juli 2015 - 2 Desember 2016).

Agenda kebijakan strategis sebagai implementasi UU Otonomi Khusus ini kian serius diimplementasikan saat Brigjen Pol Mathius D Fakhiri, SIK menjabat Wakapolda (3 Februari 2020- 1 September 2020), dan terimplmentasi dengan komposisi diatas 50% putra asli Papua, saat itu Kapoldanya adalah seniornya Irjen Pol Drs Paulus Waterpauw.

Sejak Februari 2021 lalu Kapolda Papua dijabat kembali putra asli Papua,  Irjen Pol Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Papua, Aryok AF Rumaropen,SP.MEng, 

Proses peneriman Bintara Noken ini juga secara bertahap dilanjutkan Inspektur Jenderal Polisi Yotje Mende (16 Juli 2014 - 31 Juli 2015), lalu Inspektur Jenderal Polisi Paulus Waterpauw (31 Juli 2015-18 April 2017),  Inspektur Jenderal Polisi Boy Rafli Amar (18 April 2017 - 13 Agustus 2018), kemudian  Inspektur Jenderal Polisi Martuani Sormin (13 Agustus 2018 - 26 April 2019), 
dan Inspektur Jenderal Polisi Rudolf Alberth Rodja (26 April 2019- 27 September 2019).

Kebijakan ini kian serius dalam tiga tahun terakahir,  saat Kapolda dijabat putra asli daerah, Inspektur Jenderal Polisi
Paulus Waterpauw 27 September 2019 hingga 18 Februari 2021 dan kemudian dilanjutkan yuniornya, petahana kapolda 
Inspektur Jenderal Polisi Mathius D. Fakhiri (18 Februari 2021 hingga saat ini)

Halaman
Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved