120 Bintara Noken Polda Papua Mulai Dilatih Berkeringat Keliling 10 Km Kota Jayapura
Dari sekitar 120 bintara remaja itu, mayoritas putra asli Papua. Mereka dari 5 wilayah adat di Papua yakni La Pago, Me Pago, Tabi, Saireri dan Animha
Penulis: Ri | Editor: Thamzil Thahir
JAYAPURA, TRIBUN-PAPUA - Sekitar 120-an bintara baru polisi Polda Papua, Kamis (20/1/2022), mulai memasuki tahap akhir pendidikan disiplin.
Di Papua, bintara muda anak asli Papua ini diistilahkan dengan Bintara Noken.
Mereka dilatih berlari berkeliling Kota Jayapura. "Biar keringatmu habis," teriak bintara pelatih pemandu di Jl Percetakan, Distrik Jayapura Utara, Kota Jayapura, Papua, sekitar pukul 11.45 WIT.
Dari pantauan dan informasi yang dihimpun TribunPapua.com, mereka berlari sekitar 10 km saban hari.
Rute rutinnya, dari SPN Polda Papua, di kawasan Deplat, Jayapura Utara, berlari ke pusat kota.
Melintasi kantor Gubernur, Mapolda, Taman IMBI, Mapolres, Paldam, Pasar Ampera, lalu kembali ke SPN Jayapura melalui DOK 5, Stadion Mandala dan kembali ke SPN Batua.
Dari sekitar 120 bintara remaja itu, sebagian besar adalah putra asli Papua.

Baca: Bintara Noken, Inisiatif Pemda Papua dan Polri Dibiayai APBD dan Dana Otsus
Mereka adalah bagian dari sekitar 2000 siswa yang diterima Polda Papua dalam dua angkatan tahun 2021 lalu.
Mereka dilatih dan disebar di tujuh SPN Polda di Indonesia; Sulsel, Sulawesi, Kalimantan Timur, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat.
Sebagian besar mereka sudah dilantik akhir tahun 2021 lalu dan masing-masing angkatan dididik selama tiga bulan.
Pangkat bintara muda ini adalah brigadir polisi dua (bripda).
Setelah dididik di SPN, mereka akan dikembalikan ke Polda untuk menjalani pembasisan.
Di bawah kendali Samapta Polda Papua, selama setahun mereka dilatih disiplin, profesional, dan membackup polisi seniornya.
Direstui Kapolri, Kapolda Papua melansir kebijakan menerima 70 persen pemuda asli Papua.
Mereka dari lima wilayah adat di Papua yakni La Pago, Me Pago, Tabi, Saireri dan Animha.
Kebijaksanaan penerimaan 70% bintara remaja asli Papua ini, terus dievaluasi, dan langkah perbaikan mutu.
Informasi himpunan Tribun-Papua.com di Polda Papua, seorang perwira tinggi berpangkat jenderal bintang satu dari Mabes Polri, Rabu (19/1/2021) memberi pengarahan khusus dan evaluasi atas penerimaan bintara remaja ini.
Informasi lain yang diperoleh Tribun dari Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda menyebutkan, sejak tiga bulan terakhir, sudah tercatat 30-an pelanggaran indisipliner minor dari para bintara rekrutmeb baru ini.
Sebagian dilaporkan juga akan menjalani tes kesehatan dan jasmani, dan assesmen psikologi dasar.
Di sekitar kawasan Pasar Mama-Mama, awal bulan Januari ini, warga menemukan beberapa bintara muda berkendara tanpa menggunakan helm pengaman.
Aneka pelanggaran skala minor ini selanjutnya akan menjadi bahan masukan dan evaluasi, untuk sesi penerimaan tahun 2022 ini. (*)