Papua Terkini
Lukas Enembe Minta Masyarakat Tak Bangun Opini Soal Kesehatannya, Tokoh Adat: Kami Dijebak Oknum
Gubernur Lukas kini sehat dan siap menjalankan tugas pelayanan bagi masyarakat. Tokoh Adat: Ada oknum sengaja memanfaatkan media untuk memecah belah.
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Gubernur Papua Lukas Enembe telah kembali ke Jayapura untuk menjalankan roda pemerintahan, Senin (24/01/2022).
Kembalinya gubernur penomenal menyusul tuntasnya medical check up rutin di Singapura beberapa waktu lalu, serta menjalankan karantina di Jakarta.
Didampingi sang istri, Yulce Enembe dan keluarga, Gubernur Lukas tiba di Bandara Sentani menggunakan pesawat Garuda Indonesia GA 656, sekira pukul 07.30 WIT.
Baca juga: Lukas Enembe Tiba di Jayapura, Jubir: Jangan Ada Lagi Bangun Opini Kesehatan Beliau
Juru bicara Gubernur Papua, Rivai Darus mengatakan kedatangan orang nomor satu di Papua itu menjadi kebanggaan.
Ia menegaskan, Gubernur Lukas saat ini sudah dalam keadaan sehat dan siap menjalankan tugas-tugas pelayanan kepada masyarakat.
"Masyarakat bisa melihat kondisi nyata kesehatan Gubernur kita," kata Rivai kepada awak media, di Jayapura.
Rivai berujar, jangan lagi ada yang membangun opini tidak baik tentang kesehatan seseorang.

Baca juga: Kritik Kesehatan Gubernur Lukas Enembe, FPK Papua: Kami Dijebak Oknum!
"Kami siap melaksanakan agenda-agenda pemerintahan. Jadi mari bersama pemerintah membangun Papua bangkit, mandiri, sejahtera yang berkeadilan," pungkasnya.
Dijebak Oknum
Sekretaris Forum Peduli Kemanusiaan (FPK), John Mauridz Suebu mengklarifikasi pemberitaan menyimpang dari yang sebenarnya terkait pernyataannya soal kesehatan Gubernur Papua, Lukas Enembe.
Dalam keterangan pers beberapa waktu lalu, pihaknya tidak membicarakan atau mendesak Pemerintah Pusat segera menunjuk Penjabat Gubernur Papua, mengingat kondisi kesehatan Gubernur Lukas Enembe saat ini dalam pengobatan.
Baca juga: Gubernur Lukas Enembe Disarankan Yan Christian Warinussy Mengundurkan Diri, Ada Apa?
“Kami ditelepon untuk jumpa pers, materi kami ialah berbicara hak-hak masyarakat adat yang diabaikan oleh Pemda. Seperti yang telah kami laporkan, kami di FKP tidak berbicara kepentingan politik."
"Isi berita harus pisahkan pendapat toko adat, agama, dan FPK,” kata John Mauridz Suebu lewat gawainya, kepada Tribun-Papua.com, pada Sabtu (8/1/2022).
Menurutnya, FPK Papua dalam jumpa pers tersebut mendorong negara segera mengingatkan Pemprov Papua dan Pemkab Jayapura agar tidak lupa janji manis usai PON XX dan Peparnas 2021.
“Tuntutan kami adalah masalah PON diselesaikan, karena sejumlah lahan ulayat digunakan untuk pembangunan sejumlah venue PON, bahkan belum dibayar Pemerintah Papua. Di antaranya venue kriket,” ujarnya.
Baca juga: Dewan Adat di Sentani Minta Gubernur Papua Legowo

Karena itu, John Mauridz Suebu berharap jangan ada oknum yang memanfaatkan FPK untuk kepentingan politik tertentu.
“FPK punya motto: Kemanusiaan, Yes! Politik, No."
Disinggung soal pernyataannya dalam rekaman yang diterima Tribun-Papua.com dari hasil jumpa pers tersebut, John mengatakan memang ada wartawan yang bertanya apakah pihaknya mendukung ditunjuknya pejabat, mengingat kesehatan Gubernur Lukas dalam keadaan sakit.
John menjawab normatif. Dirinya mengatakan bisa apabila ada mekanisme yang mengatur hal itu.
“Saya hanya jawab, kalau ada mekanisme seperti itu kami mendukung. Toh, pernyataan saya itu objektif. Kalau ada mekanisme, maka silahkan."
Baca juga: Kondisi Sakit, Tokoh Agama Sarankan Gubernur Papua Fokus Berobat
"Kami masyarakat adat hanya butuh pemerintah bisa menepati janjinya soal hak ulayat, bukan mengurus hal lain,” jelasnya.
John Mauridz menduga, ada oknum-oknum sengaja memanfaatkan media saat ini untuk memecah belah kebersamaan yang telah terjalin selama ini di Papua.
“Kami mengutuk keras pihak-pihak yang sengaja mengadu domba kebersamaan yang sudah ada di Papua selama ini, dimana Papua aman dan damai. Papua tanah damai, rakyat Papua jangan mau diadu domba,” pesannya. (*)