Mencari Pengganti Klemen Tinal
Gubernur Lukas Enembe Disarankan Yan Christian Warinussy Mengundurkan Diri, Ada Apa?
Warinussy menimpali, jikalau Gubernur Lukas Enembe tetap berposisi sebagai Gubernur Papua, maka perlu seorang wakil mendampingi.
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Direktur Eksekutif Lembaga Penelitian, Pengkajian dan Pengembangan Bantuan Hukum (LP3BH) Manokwari, Yan Christian Warinussy menyarankan pergantian tampuk pemerintahan di Papua mengingat menurunnya kondisi kesehatan Gubernur Lukas Enembe.
Diketahui, kursi Wakil Gubernur Papua hingga kini masih kosong sepeninggalan Klemen Tinal pada Mei 2021.
Terbaru, Gubernur Lukas diketahui masih rutin kontrol kesehatan mengingat kondisi fisiknya yang tak seenerjik dulu.
“Orang sudah lihat dengan mata telanjang ketika Gubernur Lukas Enembe memberi sambutan di depan Presiden Joko Widodo saat pembukaan Pekan Olahraga Nasional, ini diikuti dengan baik di siaran TV, Gubernur itu sedang sakit,” kata Yan Christian Warinussy kepada Tribun-Papua.com, Rabu (1/12/2021).
Baca juga: Ini Penjelasan Jubir Gubernur Papua Soal Pernyataan Otsus Membawa Malapetaka
Menurutnya, bila Gubernur tak mampu lagi, berdasarkan hasil medical record dari dokter, tentu Gubernur Papua dapat memilih mengundurkan diri dari jabatan.
“Karena itu akan menjadi halangan bagi Gubernur dalam menjalankan pekerjaannya, menurut saya ya legowo, baik juga Gubernur mempertimbangkan mengundurkan diri,”ujarnya.
Baginya, pemerintah pusat memiliki kemampuan menunjuk seorang pelaksana.

Namun demikian, Warinussy menimpali, jikalau Gubernur Lukas Enembe tetap berposisi sebagai Gubernur Papua, maka perlu seorang wakil mendampingi.
Baca juga: Selesaikan Konflik Papua dengan Keberanian
“(Pusat) menunjuk seseorang yang dianggap mampu menjadi wakil gubernur. Misalnya, orang Papua di pusat yang punya kapasitas, yang jelas Gubernur dalam kondisi saat ini, tidak efektif menjalankan pemerintahan,” katanya.
Sehingga lanjut dia, Gubernur membutuhkan seorang Wakil Gubernur.
Wakil Gubernur akan melaksanakan tugas pembantuan.
“Berkaitan dengan situasi keamanan, bagaimana mungkin seorang pimpinan seperti Kapolda akan meminta pertimbangan dari gubernur yang dalam kondisi tidak mampu dalam menjalankan tugasnya? Harus ada pendamping seorang Wakil Gubernur,”ujarnya.
Baca juga: Rakyat Papua Minta Penegak Hukum Segera Periksa Aliran Dana Otsus, Ada Apa?
Berkaitan dengan kondisi kesehatan orang nomor satu Papua itu, Warinussy menjelaskan, jika terdapat hasil rekam medik dokter, dapat menjadi dasar bagi DPR Papua mempertimbangkan situasi pemerintahan.
“Saya yakin pasti sudah ada rekam medik dari tim dokter, maka itu menjadi dasar bagi DPR Papua untuk memanggil partai koalisi, segera memaksimalkan waktu yang tersisa memilih dari calon (Wakil Gubernur) agar bisa mendampingi gubernur menjalankan pemerintahan secara efektif,”katanya.
Ia menyebut, mengisi kekosongan Wagub Papua atau mengembalikannya kepada Gubernur Papua untuk legowo, tentu demi rakyat Papua.