ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Timnas Besutan Shin Tae-yong Pakai Taktik Inverted Full-back, Pernah Dipakai saat Lawan Taiwan

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong memakai taktik  salah satunya bermain dengan inverted full-back.

(PSSI)
Shin Tae-yong terlihat memprotes keras kepada wasit keempat di pinggir lapangan setelah dua pemainnya terkapar. 

TRIBUN-PAPUA.COM - Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong memakai taktik  salah satunya bermain dengan inverted full-back.

Diketahui, skema yang tidak umum bagi timnas Indonesia ini dipakai ketika Garuda melawan Taiwan pada play-off Kualifikasi Piala Asia 2023, pertengahan Oktober tahun lalu.

Dua kali berhadapan dengan Taiwan, timnas Indonesia berhasil menang dengan agregat 5-1.

Pada leg pertama, Evan Dimas dkk menang 2-1 atas Taiwan. Kemudian pada leg kedua, Garuda menang dengan skor lebih besar yakni 3-0.

Baca juga: Shin Tae-yong Kembali Terima Pesan dari Presiden Jokowi

Selain kemenangan timnas Indonesia, hal menarik lain dari dua laga kontra Taiwan adalah pendekatan taktik yang dilakukan Shin Tae-yong.

Pada leg pertama, Shin Tae-yong memainkan dua pemain belakang yakni Asnawi Mangkualam dan Miftah Anwar Sani sebagai inverted full-back.

Di atas kertas, kedua pemain tersebut mengisi posisi full-back atau bek tepi dengan Asnawi di sisi kanan dan Miftah di sisi kiri.

Tugas utama seorang full-back adalah menjaga sisi luar pertahanan dan ikut menyisir area sayap ketika melakukan serangan.

Akan tetapi, sebagai inverted full-back, Asnawi dan Miftah ikut bergerak ke tengah (posisi gelandang) ketika Indonesia melakukan build-up atau menguasai bola.

Pada beberapa kesempatan, posisi Asnawi bahkan sejajar dengan Rachmat Irianto yang bermain sebagai gelandang jangkar.

Definisi Inverted Full-back

Dilansir dari Squawka, inverted full-back dideskripsikan sebagai bek tepi (full-back) yang punya tugas untuk bergerak ke area tengah lapangan dan menciptakan ruang bagi pemain lain di sekitarnya.

Ketika seorang full-back melakukan pergerakan tersebut (menjadi inverted full-back) posisi kosong yang ia tinggalkan akan di-cover oleh pemain lain, bisa bek tengah yang melebar atau pemain sayap (winger) yang mundur.

Baca juga: Ini Hukuman Dari Shin Tae-yong Kepada Pemain Timnas Indonesia

Permutasi itulah yang dilakukan para pemain timnas Indonesia ketika melawan Taiwan pada leg pertama play-off Kualifikasi Piala Asia 2023.

Pada laga tersebut, Asnawi Mangkualam sebagai inverted full-back kerap bergerak ke tengah untuk menciptakan ruang dan ikut melakukan build-up.

Pergerakan Asnawi itu membuat Fachruddin Aryanto dan Victor Igbonefo (dua bek tengah) serta Rachmat Irianto (gelandang jangkar) punya opsi mengumpan lebih banyak, sehingga bola tidak melulu langsung diberikan kepada Evan Dimas atau Ricky Kambuaya.

Ketika Asnawi bergerak ke tengah untuk ikut membangun serangan, posisi kanan yang kosong di-cover oleh Fachruddin Aryanto yang melebar, juga Irfan Jaya atau Ramai Rumakiek (winger) yang sedikit turun.

Itulah yang membuat inverted full-back berbeda dengan full-back normal yang lebih sering melebar guna menambah opsi serangan.

Para Inverted Full-back Kelas Dunia

Inverted full-back sejatinya sudah lama berkembang di dunia sepak bola. Pep Guardiola dianggap sebagai sosok di balik kemunculan taktik ini.

Guardiola yang kini melatih Manchester City memulai skema inverted full-back ketika membesut Bayern Muenchen.

Di Bayern Muenchen, Guardiola menyulap Philipp Lahm dan David Alaba menjadi lebih dari sekadar full-back biasa.

Dengan banyak bergerak ke tengah sebagai inverted full-back, Lahm dan Alaba menjadi lebih aktif terlibat dalam build-up yang dilakukan timnya.

Baca juga: Cetak 5 Gol di Turki, Kini Ronaldo Siap Beri Kejutan di Timnas Indonesia

Baca juga: Timnas Bakal Tanding Lawan Timor Leste, Ramai Rumakiek Tak Mau Remehkan: Mereka Patut Diwaspadai

Taktik Guardiola itu pun membuat Lahm dan Alaba berperan layaknya gelandang bertahan, meski posisi aslinya adalah full-back.

Kini, di Manchester City, Pep Guardiola juga memiliki inverted full-back yang sangat ia andalkan yaitu Joao Cancelo.

Mengingat tugas yang dijalankan cukup banyak, inverted full-back tidak bisa diisi oleh sembarang pemain.

Seorang full-back klasik pun belum tentu bisa menjalankan peran inverted full-back.

Seorang inverted full-back harus memiliki kemampuan bertahan, mengumpan, dan menyerang yang baik.

Selain itu, inverted full-back juga dituntut bisa melakukan pressing yang efektif terhadap pemain lawan.

(*)

Berita Timnas Indonesia Lainnya

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Diterapkan Shin Tae-yong di Timnas Indonesia, Apa Itu Inverted Full-back?"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved