Detik-detik 2 Pelajar di Maros Tewas Tertimpa Pohon saat Berkemah, Kepsek: Kami Kehilangan
Tragis nasib dua pelajar di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel), tewas tertimpa pohon saat berkemah di Hutan Pinus Tala Tala.
TRIBUN-PAPUA.COM - Tragis nasib dua pelajar di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel), tewas tertimpa pohon saat berkemah di Hutan Pinus Tala Tala, Kecamatan Tompobulu, Sabtu ( 29/1/2022) sore, pukul 15.30 Wita.
Kedua korban tewas adalah Dekris Cristian (19) dan Ahmad Apriansyah (16).
Selain 2 orang meninggal dunia, empat orang lainnya mengalami luka-luka.
Baca juga: Pengakuan Pria yang Viral Pura-pura Ditabrak Mobil, Sengaja untuk Memeras Uang demi Beli Obat di RS
Baca juga: Kenius Kogoya Populer dalam Survei Calon Pendamping Lukas Enembe, LSI: Muda dan Berpengalaman
Kapolsek Tompobulu, Iptu Sunardi membenarkan dua pelajar tewas tertimpa pohon.
Mereka sementara berkemah di Hutan Pinus Tala tala dalam rangka kegiatan penerimaan anggota baru organisasi Paskibraka.
"Kegiatan perkemahan, anak SMK-SMTI Makassar dalam rangka pelaksanaan kegiatan program kerja Paskibraka, penerimaan anggota baru," ujarnya.
Saat kejadian, cuaca buruk memang melanda Maros sehingga mengakibatkan dua pohon tumbang di pohon pinus.
"Tiba-tiba hujan deras dan angin kencang, sehingga menyebabkan dua pohon pinus tumbang," katanya.
Baca juga: Baru 13 Orang Ditangkap Atas Pembakaran Double O Sorong, Polisi: Kemungkinan Ada Pelaku Lain
Baca juga: Jenazah Korban Bentrok Sorong Wida Vihastika Bastian dan Melanie Safitri Teridientifikasi
Akibatnya, satu orang atas nama Dekris, meninggal dunia akibat tertimpa pohon pada bagian perut.
Sementara satu orang lainnya meninggal di Puskesmas.
"Korban meninggal dunia di tempat ada satu orang. Satu orang meninggal di Puskesmas Tompobulu," ujarnya.
“Kedua ini semuanya semenjak di sekolah andalan ceritanya. Sangat baik,” kata Basri saat dihubungi Tribun-Timur.com, Minggu (30/1/2022).
Kedua korban juga dikenal sangat dekat dengan semua guru SMK SMTI Makassar.
“Keduanya sangat dekat dengan guru sehingga kami betul-betul merasa kehilangan,” tutur Basri.
Pihaknya pun telah menyampaikan ucapan belasungkawa kepada kedua keluarga korban.
“Yang namanya musibah di mana pun kita berada bisa terjadi,” kata Basri.
(Tribun-Timur.com)