Papua Barat Terkini
BREAKING NEWS: Keluarga Korban Tolak Uang Duka Rp20 Juta dari Manajemen Double O Sorong
Pengacara Double O Sorong, Romeon Habari menjelaskan, pertemuan pihaknya dengan keluarga korban satu hari lalu belum menemukan kesepakatan.
TRIBUN-PAPUA.COM, SORONG - Pihak keluarga korban bentrok antarwarga yang menewaskan belasan orang di lantai dua diskotek Double O Club Sorong, Papua Barat, pekan lalu, menolak uang santunan duka dari manajemen club tersebut.
Santunan senilai Rp20 juta yang diberikan manajemen, dinilai sangat tidak layak dan kecil.
Adik dari Soni, Musisi di Band di Double O Sorong yang juga korban terbakar, Rosi (38) mengakui uang duka yang diberikan manajemen sangat kecil dibanding nyawa korban.
Baca juga: Praktisi Hukum Minta Kapolres Sorong Kota Diperiksa, Warinussy: Otak Penyerangan Juga Diungkap
"Uang duka dari pihak Double O Sorong sangat kecil dibandingkan dengan nyawa yang hilang," ujar Rosi kepada sejumlah awak media, Selasa (1/2/2022).
"Kita tidak menuntut soal santunan, tapi harusnya ada kepedulian dari mereka kepada keluarga korban," tuturnya.
Karena sikap manajemen yang dinilai kurang tepat, sehinggga pihak keluarga korban masih keberatan.
Tunangan Soni, Natali (30) mengungkapkan, terkait asuransi dan lain sebagainya hingga kini belum ada penjelasan lebih lanjut.
Baca juga: Baru 13 Orang Ditangkap Atas Pembakaran Double O Sorong, Polisi: Kemungkinan Ada Pelaku Lain
Sementara, masa kerja korban di Double O Sorong sudah terhitung enam bulan.
"Kita dari keluarga tetap menolak dengan uang duka yang ditawarkan dari pihak Double O Sorong," tegas Natali.
Sebelumnya, Pengacara Double O Sorong, Romeon Habari menjelaskan, pertemuan pihaknya dengan keluarga korban satu hari lalu belum menemukan kesepakatan.
"Mereka masih belum sepakat dengan upah duka yang kami berikan, padahal kita sudah siapkan tiket, penginapan, makan dan lainnya," kata Habari.
Baca juga: Firasat Keluarga Korban Pembakaran Double O Sorong: Fikram Conoras Mengeluh ke Ibu Tak Bisa Tidur
"Kita sudah siapkan Rp 20 juta perorang, tapi mereka tidak mau jadi nanti berlanjut hari ini."
Menurutnya, semua pihak juga menjadi korban dalam kejadian ini, bukan hanya 17 korban terbakar dalam gedung.
"Mereka bilang terlalu kecil, padahal kita semua di sini korban, jadi konsekuensi juga tidak ada," katanya. (*)
Sumber: Tribunpapuabarat.com