Papua Corner
Kadis Pariwisata Soroti PAD Kota Jayapura hingga Masalah Sampah di Objek Wisata
Kadis Pariwisata Kota Jayapura Matias Benoni Mano, menyoroti soal kontribusi sektor pariwisata, terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Jayapura.
Penulis: Aldi Bimantara | Editor: Roy Ratumakin
Pria asli Port Numbay itu menegaskan, masyarakat perlu bersikap proaktif terhadap daerahnya, dan Pemerintah bersifat mendukung penuh.
"Misalnya, di suatu objek wisata, aksesnya masih sulit yah kita baut jalan, ataukan belum terkoneksi internet, nah kita upayakan supaya bisa terhubung internet," tandasnya.
Selain fasilitas penunjang, Matias juga mengutarakan soal promosi destinasi wisata di Kota Jayapura, yang tentunya tetap mengikuti perkembangan zaman.
Baca juga: Pengembangan Destinasi Edukasi Wisata, Kebun Raya Purwodadi Kerja Sama dengan Bank BRI dan Mandiri
"Di masa transformasi digital, maka promosi pun sudah bukan lagi melalui pamflet, poster dan lainnya, tetapu semua harus berkonsep digitaliasai pariwisata, mau tidak mau masyarakat kita harus siap akan hal itu," terangnya.
Dalam kesempatan itu, Matias juga menyoroti soal masalah kebersihan pada destinasi, ataupun objek wisata di Kota Jayapura.
"Kita punya objek-objek wisata di Kota Jayapura ini sangat indah, baguslah, tetapi aktivitas buruk membuang sampag semabrangan terutama sampah plastik, tentu ini menjadi suatu masalah serius," cetusnya.

Diimbau Matias, bagi warga Kota Jayapura, janganlah membuang sampah sembarangan.
"Mari ciptakan Kota Jayapura yang indah, bersih, dan sejuk, termasuk di daerah wisata, kita promosi bagus tetapi kalau kondisi nyatanya pantai itu kotor, itu kan malu," sebutnya.
Dirinya mengatakan, masalah sampah plastik ini bukanlah hal yang baru, biarpun telah ada petugas yang aktif dikerahkan, tetapi dari kesadaran masing-masing untuk jaga kebersihan maka tidak menyelesaikan persoalan.
Baca juga: Publik Tak Setuju Masa Jabatan Presiden jadi Tiga Periode
"Jadi saya pikir mulailah dari diri kita sendiri, kalau sudah terpatri tidak buang sampah sembarangan maka sampah plastik di jalan-jalan itu tidak akan ada," ucapnya.
Terakhir, Matias juga menyesalkan kebiasaan buruk membuang pinang sembarangan yang dinilainya bukan budaya orang Papua.
"Budaya kita itu memang makan pinang, itu sesuatu yang unik, tidak ada di tempat lain, ciri khas kita orang Papua, tetapi membuang sampah pinang, meludah pinang di jalan raya, itu buruk dan bukan budaya kita," jelasnya panjang. (*)