ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Nasional

Jokowi 'Warning' Istri Polisi dan TNI soal Penceramah Radikal: Hati-hati Bicara IKN di WA Grup

Menurut Jokowi, tidak ada yang namanya bawahan bisa merasa bebas dengan atasannya karena atas nama demokrasi.

Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau pameran Alat Utama Sistem Senjata Tentara Nasional Indonesia (Alutsista) di sekitar Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, (5/10/2021). 

TRIBUN-PAPUA.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mewarning para istri personel TNI dan Polisi untuk tidak mengundang penceramah radikal dengan mengatasnamakan demokrasi.

Pasalnya, TNI dan Polri saat ini sudah harus berbenah.

Menurut Jokowi, dua institusi keamanan itu sudah harus lebih disiplin di berbagai bidang.

"Ibu-ibu kita juga sama, kedisiplinannya juga harus sama. Enggak bisa, menurut saya, enggak bisa ibu-ibu (istri personel TNI-Polri) itu memanggil, ngumpulin ibu-ibu yang lain memanggil penceramah semaunya atas nama demokrasi," kata Jokowi saat memberikan pengarahan dalam Rapat Pimpinan (Rapim) TNI-Polri di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta, pada Selasa (1/3/2022).

Baca juga: Ada Personel TNI-Polri Bicara Tak Setuju IKN di Grup WA, Jokowi Minta Didispilinkan: Hati-hati

"Sekali lagi di tentara, di polisi tidak bisa begitu. Harus dikoordinir oleh kesatuan, hal-hal kecil tadi, makro dan mikronya. Tahu-tahu mengundang penceramah radikal, nah hati-hati," sambung Jokowi.

Presiden menekankan, kedisiplinan personel TNI dan Polri sangat berbeda dengan kedisiplinan masyarakat sipil.

Jokowi juga menyinggung bahwa tak ada demokrasi di tubuh TNI dan Polri.

Menurut Jokowi, tidak ada yang namanya bawahan bisa merasa bebas dengan atasannya karena atas nama demokrasi.

Baca juga: Bandingkan Suara Anjing dan Adzan, DMI Jayapura Minta Jokowi Copot Menag Yaqut 

"Berbicara masalah demokrasi tidak ada di tentara dan kepolisian, tidak ada. Hal-hal seperti ini harus mulai dikencangkan lagi, supaya masyarakat itu melihat dan bisa kita bawa juga ke arah kedisiplinan nasional," kata Jokowi.

Jokowi juga kembali menekankan kepada pimpinan TNI dan Polri untuk meningkatkan kedisiplinan akan hal-hal kecil.

Contohnya, mengenai pembicaraan tidak setujunya kebijakan Ibu Kota Negara (IKN) di grup-grup Whatsapp.

Padahal, kebijakan mengenai IKN sudah diputuskan pemerintah dan mendapatkan persetujuan dari DPR RI.

Karena itu, para pimpinan TNI dan Polri juga harus berhati-hati jika pembicaraan di grup-grup WhatsApp terus diperbolehkan.

Baca juga: Ini Kata Presiden Jokowi Soal Rusia Vs Ukraina

"Hati-hati kalau seperti itu diperbolehkan dan diterus-teruskan, hati-hati. Misalnya, berbicara mengenai IKN, enggak setuju IKN apa, itu sudah diputuskan pemerintah dan sudah disetujui DPR," kata Presiden.

"Kalau di dalam disiplin TNI/Polri sudah tidak bisa diperdebatkan. Kalau di sipil, silakan. Hati hati. Dimulai dari hal-hal kecil, nanti menjadi besar, kita jadi kehilangan kedisiplinan nasional. Karena disiplin TNI/Polri itu berbeda dengan sipil dan dibatasi oleh aturan pimpinan," tambah Presiden. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jokowi Ingatkan Istri Personel TNI-Polri Tak Undang Penceramah Radikal"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved