ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

KKB Papua

Sebut KKB Bukan Bagian dari Papua, Kepala Suku di Puncak: Kalau Saudara, Tak Mungkin Mereka Membunuh

Kepala Suku Besar Kabupaten Puncak Abelom Kogoya mengecam serangan KKB di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, beberapa hari lalu.

Editor: Claudia Noventa
Tribun-Papua.com/Marselinus Labu Lela
Delapan jenazah karyawan PT Palapa Timur Telematika (PTT) korban pembantaian Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak berhasil dievakuasi ke Timika. 

Para korban diserang ketika memperbaiki Tower Base Transceiver Station (BTS) 3 Telkomsel yang lokasinya berada di ketinggian dan belum terdapat akses jalan darat.

Akibatnya delapan orang tewas, salah satunya anak kepala suku.

Pada Kamis (4/3/2022), 12 personel Pos Koramil Dambet sedang melaksanakan patroli sekaligus memperbaiki saluran air yang berjarak sekitar 50 meter dari pos. 

Tiba-tiba, KKB menyerang dan menembaki anggota TNI yang memperbaiki saluran air.

Dari laporan Satgas ada sekitar 15 orang KKB yang membawa tiga pucuk senjata laras panjang dalam penyerangan itu.

Baca juga: Ini Pesan Terakhir Billy Garibali, Karyawan PTT Kepada Keluarga Sebelum Tewas dari KKB

Setelah kontak senjata, personel Pos Koramil Dambet menghalau mundur KKB ke arah Kampung Ogamki Distrik Beoga.

Akibat kontak senjata tersebut, seorang personel TNI bernama Pratu Herianto mengalami luka tembak pada bagian leher bawah telinga.

Pada Jumat (4/3/2022), Pratu Herianto dievakuasi menggunakan pesawat kecil ke Kabupaten Mimika dan kini telah dirawat di RSUD Mimika. (*)

Berita lainnya terkait KKB Papua

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Tolak KKB, Kepala Suku Puncak: Saya Tidak Mau Mereka Datang Tembak-tembak Tempat Saya

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved