ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Prajurit TNI yang Tembaki Komandan, Rekan, hingga Brimob Diduga Depresi, sempat Minta Izin Pulang

Pratu R, anggota Satgas TNI BKO Batalyon Arhanud 11/Wira Bhuana Yudha diduga depresi hingga melakukan penambakan.

Editor: Claudia Noventa
KOMPAS.COM/RAHMAT RAHMAN PATTY
Kepala Penerangan Daerah Militer (Kapendam) Pattimura, Kolonel Arh Adi Prayogi Choiraul Fajar dan Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol Muhamad Roem Ohoirat saat memberikan keterangan kepada wartawan di markas Korem 151 Binaya, Rabu siang (16/3/2022). 

TRIBUN-PAPUA.COM - Pratu R, anggota Satgas TNI BKO Batalyon Arhanud 11/Wira Bhuana Yudha diduga depresi hingga melakukan penambakan pada komandan, rekannya sesama TNI, dan seorang anggota Brimob.

Diketahui, peristiwa itu terjadi di Pos Satgas Desa Liang, Kecamatan Waipia, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku, Rabu (16/3/2022) dini hari.

Akibat penembakan tersebut satu anggota Brimob Polda Maluku, Bharaka FA tewas tertembak di bagian dada.

Kemudian, Prada Raju, seorang anggota TNI yang merupakan rekan Pratu R, dalam kondisi kritis dan dirawat di RSUD Masohi.

Baca juga: Kronologi Pratu R Tembaki Rekannya dan Anggota Brimob hingga 1 Korban Tewas dan 1 Kritis

Baca juga: Polisi Berhasil Tangkap Simpatisan KNPB di Manokwari Papua Barat, DPO Penyerangan Posramil Kisor

Kepala Penerangan Kodam XVI Pattimura Kolonel Arh Adi Prayogi Choiraul Fajar mengatakan, pelaku telah ditahan dan sedang menjalani pemeriksaan di Sub Denpom Masohi.

“Pelaku saat ini berada di Sub Denpom Masohi dalam proses penyelidikan dan pemeriksaan kesehatan kejiwaannya karena diduga pelaku mengalami depresi akut sehingga melakukan tindakan yang mestinya tidak dilakukan,” ungkap Adi, kepada wartawan di markas Korem 151 Binaya, Ambon, Rabu (16/3/2022). 

Di tempat yang sama, Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol Muhamad Roem Ohoirat mengatakan, anggota Brimob yang meninggal saat itu baru selesai bertugas dan sedang melintas di sekitar lokasi kejadian.

“Kasus ini sedang diproses secara hukum dan yang jelas kasus ini tanpa ada kesengajaan. Kami dari TNI Polri tentu tidak menginginkan kejadian ini terjadi,” katanya.

Baca juga: Klaim Big Data Penundaan Pemilu Benar Ada tapi Enggan Buka ke Publik, Luhut: Janganlah, Buat Apa?

Kronologi

Pratu R mulanya sempat berbincang dengan komandannya yang bernama Letda Arh Firlanang di dalam pos.

Pratu R ketika itu meminta izin untuk pulang kampung ke Jambi lantaran orangtuanya sakit.

Sesaat setelah berbincang, komandannya masuk ke kamar untuk istirahat.

Ternyata, Pratu R mengambil sangkur dan membongkar gudang senjata.

Dia mengambil satu pucuk senjata api laras panjang jenis SS2P2 berserta amunisi.

Baca juga: Mama Papua Penjual Kangkung di Merauke Berharap Harga Minyak Goreng Normal 

Pratu R kemudian menembaki Letda Arh Firlanang dan tembakannya meleset.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved