Tribun Militer
Politikus PDIP Dukung Jenderal Andika, Seret Danpos Gome Puncak Papua ke Pengadilan Militer
Akibat serangan KKB papua tersebut, 3 prajurit TNI gugur diserang saat pergantian waktu jaga.
Ironisnya, setelah persitiwa itu, Danpos justru membuat laporan bohong kepada Komandan Batalyon (Danyon).
Hal ini terungkap setelah tim investigasi Kodam menemukan sejumlah kejanggalan dalam kronologis yang dilaporkan oleh Danpos.
"Ternyata, hasilnya berbohong. Yang terjadi bukan seperti yang dilaporkan. Yang terjadi sebenarnya disembunyikan oleh si Danki dari komandan batalyon," terang Jenderal Andika Perkasa.
Fakta ini membuat Jenderal Andika Perkasa geregetan.
Baca juga: Berikut Kronologi Penembakan Aparat dan Pembakaran Rumah Warga oleh KKB di Paniai Papua
Karena itu dia langsung memerintahkan Puspom Mabes TNI dan Puspom AD untuk melakukan proses hukum sesuai bobot pelanggarannya.
"Karena kita disini semuanya memikirkan dukungan, bagaimana melindungi anggota, Di sana hanya begini-begini aja rupanya," ujar Andika kecewa.
Andika semakin kecewa setelah mengetahui tujuan danpos melakukan itu.
"Pertimbangan pendek sekali.
Hanya soal, ohh.. kita dapat uang tambahan untuk pengamanan di situ, dikorbankan semuanya,"
"Saya ingin ada proses hukum terhadap Danpos ini atau komandan kompi.
Dituntaskan supaya jadi pembelajaran juga," tegasnya. (*)