ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

MotoGP Mandalika

BMKG Ungkap Penyebab Berhentinya Hujan di Sirkuit Mandalika, Bukan karena Pawang Rara?

Menurutnya, pawang hujan itu merupakan bagian dari kearifan lokal yang ada di masyatakat. Sehingga, secara saintis itu sulit untuk dijelaskan.

KOMPAS.com/BENEDIKTUS AGYA PRADIPTA
Pawang hujan di Sirkuit Mandalika yang mencoba untuk meredakan hujan yang mengguyur lintasan balap MotoGP Mandalika, Minggu (20/3/2022). 

TRIBUN-PAPUA.COM - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) membantah hujan berhenti di Mandalika karena pawang hujan. 

BMKG pun mengakui sulit untuk menjelaskan secara sains bagaimana pawang hujan bekerja menghentikan hujan. 

Nama Raden Rara Istiati Wulandari menjadi perbincangan karena bekerja sebagai pawang hujan.

Bahkan Mandalika Grand Prix Association (MGPA) memberinya tenda khusus di area sirkuit.

Baca juga: Rara Si Pawang Hujan Disoraki Penonton MotoGP, Tapi Disanjung Asing: Saya Melayani Indonesia

Ketika beraksi di dalam sirkuit, Rara sempat menggunakan mangkok emas.

Sembari memutar-mutarkan dan memukulkan pengaduk pada mangkok emas, ia juga melafalkan doa. 

Dia terlihat beraksi selama setengah jam, di pinggiran Sirkuit Mandalika.

Ia pun langsung menjadi perhatian internasional. 

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto pun menjelaskan soal fenomena pawang hujan yang ramai dibicarakan saat gelaran balap MotoGP Mandalika.

Menurutnya, pawang hujan itu merupakan bagian dari kearifan lokal yang ada di masyatakat. Sehingga, secara saintis itu sulit untuk dijelaskan.

"Namun untuk BMKG sendiri sebenarnya memiliki (perkiraan) sendiri. Kalau kita liat fenomenanya kemarin sejak 3 hari yang lalu, tanggal 17, 18, 19 itu sudah diprakirakan BMKG, bahwa di Mandalika itu akan terjadi hujan dengan intensitas ringan sampai lebat," ungkap Guswanto.

Rara Wulandari, pawang hujan MotoGP Mandalika.
Rara Wulandari, pawang hujan MotoGP Mandalika. (Twitter @MotoGP)

"Kemudian tanggal 20 (Maret) diperkirakan juga hujan lebat disertai badai petir, kenapa perkiraannya itu? Karena pada waktu itu terjadi bibit sikontropis 93f yang dampaknya itu memberikan potensi pertumbuhan awan hujan di Mandalika," tambahnya.

Sehingga, kata Guswanto, bahwa hujan tetap turun terbukti di Mandalika.

"Dan buktinya, kan dari awal pawang itu sudah bekerja, tapi kan enggak berenti juga (hujannya,red)," ucapnya.

Lebih lanjut, Guswanto mengatakan bahwa waktu hujan berhenti sudah diperkirakan oleh BMKG, sebelumnya.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Klasemen MotoGP 2022

1

Francesco Bagnaia

Ducati Lenovo Team
467
2

Jorge Martin

Prima Pramac Racing
428
3

Marco Bezzecchi

Mooney VR46 Racing Team
329
4

Brad Binder

Red Bull KTM Factory Racing
290
5

Johann Zarco

Prima Pramac Racing
221

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved