ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Ilmu Pengetahuan

90 Jenis Anggrek Ditemukan di Pulau Batanta Papua Barat, Dahulu Digunakan Pengobatan Tradisional

90 spesimen bunga anggrek endemik ditemukan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Papua Barat bersama peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional.

Tribun-Papua.com/Istimewa
Anggrek Dendrobium incumbens adalah salah satu spesies bunga anggrek yang ditemukan peneliti BRIN dan BBKSDA Papua Barat di Pulai Batanta. (Reza Saputra/BBKSDA PAPUA BARAT/BRIN) 

Selain melakukan studi untuk pengumpulan dan penyusunan data anggrek di Batanta, para peneliti turut melakukan observasi serta perekaman upaya pemanfaatan jenis-jenis tumbuhan oleh masyarakat adat.

“Hasil observasi sementara memperlihatkan total lebih dari 100 jenis tumbuhan digunakan oleh kelompok masyarakat adat untuk berbagai keperluan, mulai dari obat-obatan, pangan lokal, pakaian, upacara tradisional, kerajinan, perlengkapan rumah, bangunan, hingga material untuk membuat perahu,” papar Reza.

Dari berbagai sampel tumbuhan yang dikumpulkan dan dicatat, masih menggunakan nama lokal dari bahasa Batanta atau Batta.

Maka dari itu, tim peneliti akan melakukan identifikasi untuk mengetahui nama ilmiahnya.

Menurut Destario cara ini akan memudahkan mereka untuk melakukan kajian lebih mendalam, terutama pada keanekaragaman anggrek di pulau tersebut.

Baca juga: Buku Jejak Cinta di Papua, Mengajarkan Arti Katakan tanpa Kata-kata

Pihaknya menilai, studi yang dilakukan saat ini sangat penting lantaran jumlah masyarakat suku Batanta cukup terbatas dan umumnya mendiami tiga kampung Yenanas, Waiman dan Wailebet di bagian selatan pulau.

Kearifan lokal masyarakat adat Batanta seperti pemanfaatan tumbuhan “wil-gelfun” (Coscinium fenestratum) untuk pengobatan tradisional malaria, sakit mata, gangguan pencernaan, serta letih pun perlu untuk tetap dilestarikan.

“Tumbuhan teliih (Terminalia catappa) yang banyak tumbuh liar di pesisir yang digunakan untuk mengobati luka terbuka, gangguan pencernaan, hingga diare,” pungkas Destario. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "90 Spesimen Anggrek Ditemukan di Pulau Batanta Papua Barat",

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved