ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Wisata Kuliner Papua

Papeda Jadi Menu Spesial di Rumah Kopi Dwaroeng Merauke, Dipercaya Sembuhkan Prostat

Makanan berbahan dasar tepung sagu disiram air mendidih yang diaduk dengan teknik khusus ini menjadi kuliner favorit di wilayah timur Indonesia.

Tribun-Papua.com/Hidayatillah
Pengunjung saat menikmati sajian papeda bersama ikan kuah kuning di RKD Merauke, Papua, Sabtu (26/3/2022). 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Hidayatillah

TRIBUN-PAPUA.COM, MERAUKE - Papeda menjadi menu satu dari sekian menu spesial di Rumah Kopi Dwaroeng (RKD) Merauke, Papua. 

Makanan berbahan dasar tepung sagu disiram air mendidih yang diaduk dengan teknik khusus ini menjadi kuliner favorit di wilayah timur Indonesia, termasuk Merauke.

Semakin nikmat, papeda disandingkan dengan kuah kuning ikan kakap, ikan Mubara atau lainnya.

Baca juga: Menelusuri Jejak Papeda di Masa Lalu hingga Jadi Kuliner Khas Papua

Lebih lengkap lagi ditambah tumis sayur kangkung dan bunga pepaya, sambal tomat terasi hingga sambal kacang. 

“Sajian papeda sebagai menu spesial edisi, ketika ada request pengunjung RKD,” ujar pengusaha RKD Merauke, Jasman Tristanto kepada Tribun-Papua.com, Sabtu (26/3/2022). 

Putera Jawa Merauke atau disingkat Jamer yang getol mempromosikan kopi robusta Muting, hasil petani lokal Merauke ini mengatakan, papeda bisa di pesan dalam jumlah satu porsi.

Satu porsi papeda di warungnya bisa dinikmati 4 orang, dan dibanderol seharga Rp 100.000.

“Siapapun yang ingin datang, request, bisa kita layani. Papeda ini tidak bisa dibuat dalam jumlah sedikit karena makanan harus siap saji dan enak dimakan saat panas. Paling tidak minimal porsi untuk 4 orang dibanderol Rp 100 ribu,” tutur Jasman.

Papeda yang disajikan dengan kuah kuning di restoran Kombrof, Jayapura, Papua, Selasa (28/9/2021). Papeda sepintas mirip bubur pembuatannya yaitu menggunakan pati sagu diberi perasan air jeruk nipis kemudian disiram dengan air mendidih.
Papeda yang disajikan dengan kuah kuning di restoran Kombrof, Jayapura, Papua, Selasa (28/9/2021). Papeda sepintas mirip bubur pembuatannya yaitu menggunakan pati sagu diberi perasan air jeruk nipis kemudian disiram dengan air mendidih. (Tribun-Papua.com/Tribun Network)

Baca juga: Papeda Panas dan Bungkus, Kuliner Khas Papua

Bagi pengunjung yang tidak bisa menyantap papeda tak perlu khawatir. RKD menyediakan nasi untuk disandingkan dengan kuah kuning.

Kepada Tribun-Papua.com, Ali, seorang pengunjung RKD menjelaskan tutorial makan papeda.

Menurut Ali, ada dua cara yang bisa dipraktekkan yaitu makan papeda menggunakan tiga jari tangan atau sendok dan diisap. 

“Kalau saya, makan papeda pakai tangan lebih terasa nikmat. Bagi yang tidak terbiasa pakai tangan, bisa pakai sendok. Kemudian, ada cara satu lagi yaitu sedot atau isap untuk papeda yang agak cair,” tuturnya.

Baca juga: Ganjar Pranowo: Selama di Papua Saya Sudah Makan Papeda

Pria asal Maluku Tenggara ini menambahkan, papeda bisa dibuat dari bahan tepung sagu, tepung kanji, dan tepung ubi. 

Dia juga membeberkan, papeda memiliki khasiat luarbiasa bagi penderita prostat. 

“Papeda bagus untuk penderita prostat karena memperlancar air seni,” pungkasnya. (*)

 
 

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved