KKB Papua
KISAH Pratu Wilson Korban KKB Papua, Ingin Jadi Prajurit TNI Sejak Kecil: Ikuti Jejak Sang Kakek
Jenazah Pratu Marinir Wilson Anderson Here tiba di rumah duka di RT 16 RW 06 Jalan Oeklipi, Kelurahan Sikumana, Kecamatan Maulafa, Kupang, NTT.
TRIBUN-PAPUA.COM - Jenazah Pratu Marinir Wilson Anderson Here (25) akhirnya tiba di rumah duka di RT 16 RW 06 Jalan Oeklipi, Kelurahan Sikumana, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (28/3/2022) siang.
Wilson Anderson Here yang kini berpangkat Praka (Anumerta) adalah anggota TNI Angkatan Laut yang gugur akibat serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua, pada Sabtu (26/3/2022).
Jenazah Wilson diantar langsung oleh Komandan Lantamal VII Kupang Laksamana Pertama (Laksma) TNI Heribertus Yudho Warsono dan Kapolda NTT Irjen Pol Setyo Budiyanto.
Baca juga: Jenazah Pratu Wilson Here Korban KKB Papua Diterbangkan ke Kupang, Keluarga Tunggu Sang Prajurit
Kedatangan jenazah disambut isak tangis keluarga yang sudah menunggu sejak Minggu (27/3/2022).
Ikuti jejak kakek
Wilson lahir di Kota Kupang, NTT, pada 15 Agustus 1997.
Lahir dari pasangan Karel Here dan Mama Ina Here, Wilson merupakan anak ketiga dari enam bersaudara.
Kepada sejumlah wartawan, Karel Here menceritakan bahwa sosok Wilson berbeda dengan anaknya yang lain.
Sejak dari kecil, Wilson punya keinginan yang kuat untuk menjadi prajurit TNI.
Sebagai orangtua, Karel sempat menawarkan kepada Wilson untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang kuliah, tapi dia menolak karena ingin mengikuti tes masuk TNI.
"Anak saya ini berkeinginan menjadi prajurit TNI mengikuti jejak kakeknya yang juga berprofesi sebagai abdi negara TNI AL," ungkap Karel, Senin siang.
Baca juga: Mahfud MD Diminta Segera Realisasikan Provinsi Pegunungan Tengah, Marinus: Agar KKB Papua Teratasi
Untuk mewujudkan keinginannya, Wilson rutin berolahraga.
Dia rutin lari pagi atau lari sore serta olahraga sepak bola dan futsal.
Saat mengikuti tes penerimaan calon prajurit TNI, Wilson tidak memberitahukan kepada kedua orangtua dan saudaranya.

Wilson baru mengabarkan kepada orangtuanya setelah resmi menjadi anggota Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL).
"Wilson pergi daftar dan mengikuti tes penerimaan calon prajurit TNI AL tanpa memberitahukan kepada kami, dan setelah lulus tes dan siap jalani pendidikan barulah kami mengetahuinya.
Sehingga, kami sebagai orangtua tetap memberikan dukungan penuh bagi Wilson atas pilihan hidupnya," kata dia.
Wilson resmi menjadi prajurit TNI AL pada tahun 2017 setelah menjalani pendidikan.
Kemudian, ia mendapat penempatan di wilayah Sorong, Papua.
Baca juga: 450 Prajurit Yonif Raider Kalimantan Timur Dikirim ke Papua, Segera Tumpas KKB?
Kemudian, pada Agustus 2019, Wilson mendapat penugasan operasi selama delapan bulan di wilayah Timika.
Sesuai agenda, penugasan itu akan selesai pada Maret 2022.
Beberapa saat sebelum ditembak, Wilson sempat menelepon orangtuanya.
"Dia (Wilson) telepon terkait pada Sabtu 26 Maret 2022 malam sekitar pukul 20.30 Wita," ujar Karel.
Saat menelepon, Wilson menginformasikan bahwa dirinya baru selesai berolahraga bola voli.
Namun, beberapa jam kemudian, keluarga mendapatkan kabar bahwa Wilson bersama beberapa rekannya diserang oleh KKB saat menjalankan patroli.
"Kami dapat infomasi kalau anak kami meninggal Minggu 27 Maret 2022 sekitar pukul 02.00 Wita dini hari," kata Karel.
Baca juga: KNPB: Otsus dan Pemekaran Papua Itu Produk Oligarki-Kapitalis, Ones Suhuniap: Jakarta Bikin Hancur
Diberitakan sebelumnya, kontak senjata terjadi antara Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dengan personel marinir di Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua pada Sabtu (26/3/2022).
"Benar ada kontak senjata yang mengakibatkan satu anggota marinir gugur dan dua lainnya kritis akibat GLM (granat) yang dilontarkan KKB," ujar Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakiri, di Mappi, Sabtu (26/3/2022). (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Pratu Wilson, Korban Gugur Serangan KKB, Jadi Prajurit TNI karena Ikuti Jejak Sang Kakek",