Papua Terkini
Antre Panjang di SPBU Entrop, Sejumlah Supir Truk Mengeluh Sulit Mendapatkan Solar
Sejumlah Sopir truk di Kota Jayapura mengeluh lantaran kesulitan mendapatkan Bahan Bakar Minyak jenis solar
Penulis: Calvin Louis Erari | Editor: Maickel Karundeng
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Calvin Louis Erari
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Sejumlah Sopir truk di Kota Jayapura mengeluh lantaran kesulitan mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar.
Pantauan Tribun-Papua.com, sejumlah sopir antre di SPBU Entrop, Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura, Papua sejak pagi hingga siang .
Jejeran kendaraan berbahaan bakar solar seperti truk dan mobil rapi untuk melakukan pengisian di SPBU tersebut. Sopir yang antre mengeluh.
Baca juga: Persib Bandung Siap Hajar Barito Putera di Laga Pamungkas, Selamatkan Persipura?
Deddy (35) , salah satu dari sopir truk pasir mengaku merasa kesulitan untuk mendapatkan BBM jenis solar.
"Untuk dapat solar saja sulit skali, mulai dari SPBU Doyo, Waena, Kotaraja, Padangbulan, dan Tanah Hitam sudah tidak ada, makanya kami semua antri di SPBU Entrop," kata Deddy kepada Tribun-Papua.com, Selasa (29/3/2022).
Tidak hanya itu, kata Deddy, hanya untuk mendapatkan solar, dia sudah harus berada di SPBU Entrop sejak subuh.
Baca juga: 9 Bulan Bertugas di Papua, Ratusan Prajurit dari Beberapa Satuan Dilepas dari Timika
"Saya ini berangkat dari rumah pukul 04.00 WIT dari Sentani cek diseluruh SPBU, dan sampai disini pukul 06.00 WIT,"ujarnya.
Setelah tiba di SPBU Entrop, menurut dia, antrian sudah panjang sampai didepan bank Mandiri Entrop.
"Jujur, kita ini cape, mana waktu kejar muatan, dan mana waktu untuk antri, sedangkan solar ini susah sekali, buktinya saja antrian solar ada dimana-mana,"katanya.
Baca juga: Tepis Isu Kelangkaan, Pertamina : Stok Solar di Papua Masih Aman 10 Hari kedepan
Menurut Dedy, kesulitan Solar tersebut terjadi sejak awal tahun 2022.
"Kita mulai antri seperti begini sejak awal Januari sampai sekarang ini. Sekarang kita tidak bisa isi full tengki, karena sudah dibatasi hanya bisa diisi seharga 309 ribu saja," ujarnya.
Namun dengan pembatasan tersebut,menurut dia, tak menjawab kebutuhan para sopir truk yang terus-menerus melakukan aktivitas.
Baca juga: Puluhan Truk Antrean Panjang di SPBU Kota Jayapura
"Kita perlukan sangat banyak, contoh sperti truk saya yang ankut pasir, ini harus diisi full, sebab kalau tidak, saya hanya bisa satu dua kali muat pasir," katanya.
Deddy mengatakan, kalau seluruh SPBU di Kota Jayapura membatasi stok solar, maka para sopir truk bakal susah.