Papua Terkini
DOB Disahkan, Unas Tabuni: Tidak Maksimal Bangun Papua
Aksi penolakan DOB ditunjukkan dengan aksi demonstrasi di berbagai daerah di Indonesia.
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA – Ketua Koordinator Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara, Papua, dan Papua Barat, Unas G Tabuni, berpendapat, jika pengesahan pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) dipaksakan, maka dikhawatirkan tidak maksimal dalam membangun tanah Papua.
Disebut pengesahannya dipaksakan bukan tanpa alasan.
Sebaliknya, dikarenakan banyak kelompok masyarakat yang menolak DOB di Papua.
Baca juga: Aksi Demo Akbar Tolak DOB dan Otsus pada 1 April 2022, Polisi: Kami Bubarkan Paksa!
Penolakan DOB ditunjukkan dengan aksi demonstrasi di berbagai daerah di Indonesia.
Tak jarang pula terjadi kericuhan hingga jatuh korban dalam aksi yang dilakukan.
Aksi tolak DOB dilakukan mulai dari Kota Jayapura, Manokwari, Sorong, Jayawijaya, Yahukimo, Jakarta, hingga Malang Jawa Timur.
"Menurut saya lebih baik kita ikuti aspirasi masyarakat karena masyarakat kalau tolak, yah sudah ditolak saja," ujar Unas Tabuni Rabu (30/03/2022).
Baca juga: Mahfud MD Segera Realisasikan Pembentukan DOB Papua!
Unas yang juga Sekretaris BEM Universitas Cenderawasih itu meminta para pemuda harus jeli dalam melihat DOB.
"Saya mengajak kepada seluruh teman-teman BEM se-Papua dan Papua Barat, mari kita harus mengambil sikap agar benar-benar melihat kebijakan bahwa pemekaran ini bermanfaat untuk masyarakat atau tidak," tambahnya.
Unas sendiri mempertanyakan manfaat dari pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) di Bumi Cenderawasih terhadap masyarakat Papua.
"Para bupati harus memperhatikan dengan baik sebelum meminta DOB. Sebab apakah ini bermanfaat buat orang Papua dan generasi muda atau tidak?" tegas Unas. (*)