KKB Papua
Mengenal Minimi dan GLM, Senjata yang Dipakai Egianus Kogoya dkk Serang Pos Militer Nduga Papua
Senjata yang dipakai Egianus Kogoya cs antara lain, dua pelontar granat atau Grenade Launcher Module (GLM) dan satu pucuk Minimi.
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA – Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya diduga kuat menjadi aktor utama penyerangan Pos Marinir di Kenyam, Nduga, Papua.
Dir Reskrimum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani, menyebutkan, Egianus dkk dibekali persenjataan canggih nan mematikan dalam aksi penyerangan tersebut.
Adapun, dua marinir tewas, satu kritis, dan tujuh lainnya terluka akibat aksi brutal KKB tersebut.
Faizal menyebutkan, senjata yang dipakai Egianus Kogoya cs antara lain, dua pelontar granat atau Grenade Launcher Module (GLM) dan satu pucuk Minimi.
Dua pucuk GLM yang dikuasai Egianus, berasal dari rampasan pada 2019 dan 2020.
Sedangkan Minimi pernah digunakan Egianus Kogoya ketika mengadang rombongan TNI di Danau Habema pada 23 Agustus 2018, di mana mengakibatkan dua anggota TNI gugur.
Minimi
Kata Direskrimum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani, Minimi atau FN Minimi merupakan senjata otomatis peluru hambur buatan Belgia.
Senjata ini mampu menembakan seribu peluru hanya dalam waktu satu menit.
Dikutip dari Wikipedia, Minimi adalah senapan mesin ringan yang diproduksi oleh perusahaan senjata Belgia Fabrique Nationale de Herstal (FN) dan anak perusahaannya.
FN Minimi menjadi salah satu senjata yang revolusioner dan sangat legendaris.

Dalam ujian rentetan tembakan, FN Minimi mampu menembakkan 8.657 peluru 5.56mm tanpa mengalami kerusakan parah dan larasnya masih kuat.
FN Minimi mampu ditembakkan di air, lumpur, pasir tanpa macet.
FN Minimi mempunyai akurasi seperti senapan serbu, serta punya daya tolak yang kecil walaupun dengan rentetan panjang.