Pemekaran Papua
Filep Karma Bakar Massa Jayapura: Otsus dan DOB Tak Beri Manfaat kepada Rakyat Papua
Seruan ini Filep sampaikan dalam orasinya di hadapan ribuan demonstran di Distrik Abepura, Kota Jayapura pada Jumat (2/4/2022).
TRIBUN-PAPUA.COM - Aktivis pro-kemerdekaan Papua Filep Karma menyerukan Papua Merdeka sebagai solusi terbaik atas seluruh permasalahan di Bumi Cenderwasih, ketimbang pemekaran daerah dan otonomi khusus.
Seruan ini Filep sampaikan dalam orasinya di hadapan ribuan demonstran di Distrik Abepura, Kota Jayapura pada Jumat (2/4/2022).
Dia mengatakan, Otonomi Khusus (Otsus) yang diberikan pemerintah Indonesia kepada Papua selama 20 tahun telah gagal.
"Tidak ada jalan lain, Papua harus merdeka," kata Filep Karma dalam orasinya saat gelombang penolakan DOB di bundaran Abepura.
Baca juga: Filep Karma: Otsus Telah Gagal, Solusinya adalah Papua Merdeka
Dia mengisahkan, 20 tahun lalu atau tepatnya pada tahun 2000, sejumlah tokoh Papua yaitu Barnabas Suebu, Maikel Manufandu, Philip Erari, dan sejumlah tokoh lainnya tidak meminta kemerdekaan.
"Namun, alternatif yang diberikan itu hingga kini tidak ada perubahan. Malah gagal. Berarti tidak ada jalan lain selain Papua Merdeka," katanya.
Filep mengeklaim pilihan tersebut adalah keputusan terbaik.
"Supaya jangan lagi ada orang yang demonstrasi, atau adik-adik yang menjadi prajurit TNI-Polri ataupun orang Papua mati," ungkapnya.
Baca juga: Ini 18 Tuntutan Petisi Rakyat Papua untuk Pemerintah NKRI
Dia berujar, perlu ada perundingan internasional yang dilakukan soal kompleksitas masalah Papua.
"Dulu Papua dipaksa gabung ke Indonesia itu melibatkan Amerika, Belanda dan PBB. Jadi kalau dulu melibatkan dua negara dan lembaga internasional, maka sekarang mereka perlu bersama bangsa Papua melakukan perundingan," jelasnya.
Siapa Filep Karma?
Filep Jacob Semuel Karma atau biasa dikenal dengan nama Filep Karma, adalah aktivis kemerdekaan Papua.
Filep Karma pada 1 Desember 2004 ikut mengibarkan Bendera Bintang Kejora dalam sebuah upacara di Jayapura, Indonesia.
Karena tindakannya itu, ia dituduh melakukan pengkhianatan kepada negara dan dihukum penjara selama 15 tahun.
Disadur dari laman Wikipedia, Filep Karma dibesarkan di keluarga kelas atas yang aktif di perpolitikan daerah.
Baca juga: Ketua DPR Papua Turun ke Jalan Dengar Aspirasi Massa Tolak DOB dan Otsus di Jayapura