Penyerangan Posramil Kisor
FLASHBACK Penyerangan Posramil Kisor Maybrat, Penegakan Hukum hingga Kembalinya Pengungsi
Sebanyak empat personel TNI gugur dalam insiden penyerangan Posramil Kisor di Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat, Papua Barat. Pengungsi telah kembali.
TRIBUN-PAPUA.COM - Ratusan pengungsi telah kembali ke rumah masing-masing, pasca-tragedi penyerangan Posramil Kisor oleh kelompok KNPB di Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat, Papua Barat.
Situasi keamanan di wilayah itu kembali kondusif.
"Pengungsi ini sudah tidak ada karena secara alami sudah berangsur kembali. Artinya aktivitas dari Aifat Timur kemudian Aifat Selatan sudah tidak ada pengungsi lagi," kata Komandan Kodim 1809/Maybrat, Letkol Inf Herry Ismail, melansir Kompas.com, Selasa (5/4/2022).
Diketahui, penyerangan Posramil Kisor oleh Komite Nasional Papua Barat (KNPB) berlangsung pada 2 September 2021.
Empat prajurit TNI AD gugur dengan kondisi mengenaskan dalam tragedi itu.
Baca juga: Pengungsi Kisor di Maybrat Telah Kembali ke Rumah, Tinggal Memburu KNPB?
Letkol Herry menyebut, kembalinya pengungsi ke kampungnya setelah tak ada lagi pihak-pihak yang menyebar propaganda atas pengungsian warga sesaat penegakan hukum berlangsung.
"Karena apa, kita lihat juga dari pihak-pihak yang berseberangan tidak ada lagi isu-isu pengungsian bisa diangkat karena pada dasarnya keluarga mereka yang di tempat manapun baik dari hasil pantauan kami sudah kembali," katanya.
"Mereka pun sendiri sudah berkumpul dengan keluarga."
Sementara itu, aktivitas warga di Kampung Kisor yang merupakan lokasi kejadian berangsur normal.
Pada Minggu (3/4/2022), warga sudah kembali beribadah, dan lalu lintas kendaraan yang masuk dari Distrik Aifat Timur maupun Aifat Selatan kembali normal.
Meski ada sebagian orang yang masih bertahan, kemungkinan anaknya masih bersekolah di ibu kota Maybrat, kata Herry.
"Pemulangan pengungsi sudah kita fasilitasi dengan kendaraan mobil sejak memasuki Natal dan tahun baru, hingga proses pemulangan mereka dilakukan secara bertahap hingga saat ini mereka sudah kembali berkumpul bersama keluarga mereka," jelasnya.
Tragedi penyerangan Posramil Kisor terjadi pada 2 September 2022. Serangan oleh kelompok Komite Nasional Papua Barat (KNPB) itu menyebabkan empat prajurit TNI gugur.
Ratusan masyarakat Kampung Kisor yang takut dengan kejadian itu mengungsi ke hutan dan ke ibu kota Kabupaten Maybrat.
Baca juga: Polisi Berhasil Tangkap Simpatisan KNPB di Manokwari Papua Barat, DPO Penyerangan Posramil Kisor

7 Pelaku Disidangkan di Makassa
Pengadilan Negeri Makassar, Sulawesi Selatan, menyidangkan kasus penembakan empat prajurit TNI di Pos Koramil Kisor, Kabupaten Maybrat, Papua Barat oleh enam terdakwa yang terjadi pada September 2021.
Jaksa penuntut umum (JPU) Eko Nuryanto mengatakan, sidang kasus penembakan itu digelar di PN Makassar sesuai dengan surat dari Mahkamah Agung.
"Sidangnya di Makassar berdasarkan surat dari Mahkamah Agung. Ada banyak pertimbangan, mulai pemeriksaan di Makassar serta pertimbangan keamanan tentunya," kata Eko di Makassar, Senin (24/1/2022), melansir Kompas.com.
Terdakwa dalam kasus ini adalah Maklon Same alias Pele, Agustinus Yaam, Mikael Yaam, Yakobus Warait, Robianus Yaam, Amos K Y, dan Lukas K Y.
Eko Nuryanto yang juga Kepala Seksi Pidana Umum (Kasi Pidum) Kejari Sorong itu menyatakan, sidang perdana itu beragendakan pembacaan dakwaan.
Namun, setelah sidang dibuka oleh majelis hakim, kuasa hukum para terdakwa belum melengkapi administrasi penunjukannya sebagai kuasa hukum sehingga kasusnya harus ditunda sepekan kemudian.
"Jadi, hari ini sidang pertama dengan agenda sidang pembacaan surat dakwaan pada enam terdakwa dalam perkara pembunuhan anggota TNI di Papua Barat," katanya.
Dalam kasus penembakan itu, mereka didakwa pasal primer, yakni Pasal 340 juncto pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP subsider Pasal 338 jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP atau kedua Pasal 170 ayat (2) ke-3 atau ke-3 Pasal 53 ayat (3) jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Alasan pemindahan lokasi pelaksanaan sidang pada kasus ini dari Sorong ke Makassar, kata Eko, berdasarkan adanya surat keputusan dari Mahkamah Agung. Selain itu, juga sesuai dengan Pasal 85 Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP).
Kisah Duka Keluarga Korban
Insiden penyerangan Pos Koramil (Posramil) Persiapan Kisor, Distrik Maybrat Selatan, Kabupaten Maybrat, Papua Barat oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) menyisakan cerita tersendiri bagi keluarga korban.
Seperti diketahui, penyerangan Posramil Kisor oleh KKB di Maybrat Papua tersebut menyebabkan empat personel TNI gugur.
Satu di antaranya adalah Pratu Sul Ansyari Anwar.
Duka mendalam pun dirasakan keluarga Pratu Sul Ansyari Anwar, anggota TNI yang gugur di Pos Koramil Persiapan Kisor, Distrik Maybrat Selatan, Kabupaten Maybrat, Papua Barat.
Baca juga: Sosok Mayjen Gabriel Lema, Pangdam Kasuari yang Ingin Pulangkan Pengungsi dari Hutan Maybrat
Tiga jam sebelum diserang, korban menghubungi ayahnya yang tinggal di Desa Tompo Tengah, Kecamatan Tanete Riaja, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan.
"Malam kejadian sebelum dibantai, anak saya Sul, sempat menelepon. Ia mengabarkan ke saya bahwa dirinya telah mengirimkan uang untuk adiknya yang kuliah di Makassar," ucap Anwar, Ayah Pratu Sul Ansyari Anwar di rumah duka, Jumat (3/9/2021).
Sambil meneteskan air mata, Anwar menceritakan anaknya menelepon dirinya sekitar pukul 00.00 Wita, 3 jam sebelum posnya diserang.
Tidak seperti biasanya, Anwar menceritakan anaknya tersebut berlama-lama berbincang via telepon.
"Tidak biasanya ia menelepon dengan suara manja dan (durasi) lumayan lama. Biasanya ia menelepon hanya sebentar," ungkap Anwar.
Di rumah duka, pihak keluarga dan warga setempat masih menunggu kedatangan Pratu Sul Ansyari Anwar.
Ia akan dimakamkan di permakaman umum desa setempat.
"Pratu Sul Ansyari Anwar,orang yang baik. Sebagai seorang mertua saya melihat ia cukup dewasa. Setahun dengan anak saya, ia begitu bertanggung jawab," papar Nurdin, mertua Pratu Sul Ansyari Anwar.
Baca juga: 7 Terdakwa Penyerangan Posramil Kisor Mulai Disindangkan di PN Makassar

Empat Personel TNI Gugur
Sebanyak empat personel TNI gugur dalam insiden penyerangan Posramil Kisor di Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat, Papua Barat.
Mereka adalah Serda Amrosius, Praka Muhammad Dhirhamsyah, Pratu Zul Ansar, dan Lettu Inf Dirman.
Sedangkan dua orang personel lainnya, yakni Sertu Juliano dan Pratu Ikbal mengalami luka berat.
Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen I Nyoman Cantiasa, membenarkan adanya penyerangan di Posramil Kisor di Papua Barat yang diduga dilakukan oleh Kelompok Separatis Teroris.
"Kamis (2/9/2021) dini hari terjadi penyerangan terhadap Pos Koramil Persiapan Distrik Maybrat Selatan, diduga ini dilakukan oleh Kelompok Separatis Teroris yang menggunakan senjata tajam yang mengakibatkan anggota kami empat orang gugur, dua luka dan lima orang selamat," ujar Pangdam.
Penyerang diperkirakan berjumlah sekitar 50 orang. (*)