KKB Papua
Sosok Egianus Kogoya, Pimpinan KKB Papua Termuda yang Paling Diburu di Nduga: Kejam!
Sosok pemuda berusia 23 tahun itu dikenal bengis dan tak segan-segan menembak aparat keamanan hingga membantai warga sipil dan pekerja kemanusiaan.
Penulis: Hendrik Rikarsyo Rewapatara | Editor: Paul Manahara Tambunan
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Hendrik Rewapatara
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Sosok pemuda berusia 23 tahun itu dikenal bengis dan tak segan-segan menembak aparat keamanan hingga membantai warga sipil dan pekerja kemanusiaan.
Dia adalah pimpinan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di wilayah Kabupaten Nduga, Papua.
Egianus Kogoya namanya, lahir di Nduga pada 1999.
Ia menjadi target utama buruan aparat gabungan TNI dan Polri.
Egianus adalah putra tokoh Organisasi Papua Merdeka (OPM), Silas Kogoya.
Baca juga: Mengenal Minimi dan GLM, Senjata yang Dipakai Egianus Kogoya dkk Serang Pos Militer Nduga Papua
Teror sering meledak di Nduga. Egianus Kogoya Cs tak asing lagi diduga kuat sebagai aktor utama.
Daerah ini memang dikenal rawan gangguan kelompok kriminal bersenjata.
Sebelum mendirikan kelompok militer sendiri, Egianus pernah bergabung dengan Goliath Tabuni, pimpinan KKB di Puncak Jaya.
Nama Egianus mencuat ke publik pasca-pembunuhan sadis 17 karyawan PT Istaka Karya pada Desember 2018.
Polda Papua menyebut, Egianus dan anggotanya punya 15 pucuk senjata api. Semuanya hasil rampasan dari pos keamanan.
"Terdapat sekitar 15 pucuk senjata organisasi milik TNI-Polri dan itu hasil rampasan," ungkap Dirkrimum Polda Papua Kombes Pol Faizal, belum lama ini.
Baca juga: Egianus Kogoya Punya Senjata Canggih Mematikan, Mampu Tembakkan 1000 Peluru dalam 1 Menit
Dua dari antara belasan pucuk senjata itu mematikan; Granade Launcher Mortir (GLM) atau granat pelontar, dan senjata Minimi yang mampu menembakkan 1000 amunisi dalam 1 menit.
"Minimi satu pucuk sedangkan GLM ada dua, itu digunakan saat mereka beraksi yang menewaskan satu perwira TNI AL beberapa waktu lalu," ujarnya.
Memburu kelompok kriminal bersenjata di Papua tidaklah mudah seperti membalikkan telapak tangan.
Pasalnya kondisi geografi dan medan yang sulit menjadi kendala aparat gabungan dalam bertindak.
Selain, anggota KKB kerap berpindah lokasi dalam melancarkan aksinya.
Terbaru, dua prajurit TNI AL, Letda Muhammad Ikbal dan Pratu Wison Anderson Here tewas dalam insiden penyerangan di Pos Satgas Marinir Perikanan Quari Bawah Kernyam, Kabupaten Nduga pada Sabtu (26/3) sore.
Egianus Kogoya Cs disebut-sebut sebagai dalanng sekaligus eksekutornya.
Baca juga: Kisah Lettu Marinir Ikbal, Rencana Menikah Usai Lebaran namun Berakhir di Tangan KKB Papua: Tragis!
Selain Letda Ikbal dan Pratu Anderson, ada 8 prajurit TNI lainnya yang mengalami luka serius.
Mereka hingga kini tengah menjalani perawastan di Surabaya.
Dalam aksinya, Egianus dan pasukannya melakukan penyerangan Pos TNI AL secara membabi buta.
Granat ditembakkan ke pos dari jarak dekat hingga menewaskan komandan pos dan melukai 8 prajurit. (*)