Belasan Penambang di Papua Barat Tewas
Kecelakaan Maut di Papua Barat: Alfonsius Admon Aliando Tulang Punggung Keluarga di Sikka
Siang itu, suasana di rumah duka Alfonsius Admon Aliando (39), satu di antara korban kecelakaan maut di Papua Barat merupakan tulang punggung keluarga
TRIBUN-PAPUA.COM, MAUMERE – Siang itu, suasana di rumah duka Alfonsius Admon Aliando (39), satu di antara korban kecelakaan maut di Kabupaten Pegunungan Arfak (Pegaf), Papua Barat mulai didatangi sanak family.
Hingga pukul 12.00 Wita, keluarga korban masih menunggu jenazah korban di rumah duka yang berada di Dusun Mamamai Desa Bangkoor, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Pantauan Tribunflores.com (grub Tribun-Papua.com), keluarga, sahabat dan kenalan masih terus berdatangan ke rumah duka sambil menunggu kedatangan jenazah yang akan tiba di bandara Fransiskus Seda Maumere sore ini.
Baca juga: Kecelakaan Maut di Papua Barat: Istri Kritis, Suami dan Anak Meninggal
Ferdinandus Seran (56) teman dekat almarhum Alfonsius Admon Aliando, mengatakan almarhum berangkat dari Maumere ke Papua Parat pada medio 2020 bersama seorang temannya.
"Karena himpitan ekonomi, almahrum merantau ke Papua," kata Ferdinandus.
Namun, dalam perjalanan, almarhum berpindah tempat kerja di salah satu perusahan tambang emas di Papua Barat.
Dimata Ferdinandus, almahrum merupakan tulang punggung keluarga. Ia terpaksa merantau karena himpitan ekonomi.
Kepergian almarhum cukup membuat duka mendalam bagi sang istrik seorang anak yang masih berumur 6 tahun.
Baca juga: Pagi Tadi, 18 Jenazah Kecelakaan Maut di Pegaf Diterbangkan ke NTT
Nampak, raut kesedihan tak bisa disembunyikan istri korban. Isak tangis pun masih terdengar yang berasal dari keluarga korban.
Warga sekitar yang datang pun juga ikut berduka, lantaran tak menyangka tetangga mereka pergi dengan cara yang terduga. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunflores.com dengan judul - Korban Lakalantas, Alfonsius Tulang Punggung Keluarga, Tinggalkan Istri & 1 Orang Anak di Sikka