ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Hukum & Kriminal

Pasien Meninggal, Keluarga Persekusi Dokter di RSUD Jayapura, Direktur Lapor Polisi

Anton menjelaskan, peristiwa tersebut terjadi ketika ada seorang pasien yang nyawanya tidak dapat diselamatkan setelah menjalani operasi.

Editor: Gratianus Silas Anderson Abaa
Tribun-Papua.com/Tribun Network
Ilustrasi 

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA – Direktur RSUD Jayapura, dr Anton Mote, menjelaskan bahwa saat ini para dokter tidak nyaman bekerja di rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Papua tersebut.

Kata Anton, hal ini lantaran tindakan persekusi yang dilakukan keluarga pasien terhadap dr James Gedi, dokter spesialis onkologi RSUD Jayapura.

"Saat ini para dokter menjadi tidak nyaman ketika menjalankan tugas.”

“Dengan demikian, kami mengimbau masyarakat untuk tidak lagi menggunakan kekerasan," ujar Anton di Jayapura, Minggu (17/4/2022).

Baca juga: Daftar Lengkap Wilayah PPKM Level 1-3 di Seluruh Indonesia, Cek Papua dan Papua Barat

Anton menjelaskan, peristiwa tersebut terjadi ketika ada seorang pasien yang nyawanya tidak dapat diselamatkan setelah menjalani operasi.

Anton menjelaskan, sebelum dilakukan tindakan bedah, seluruh prosedur telah dilakukan, termasuk menjelaskan kepada keluarga perihal risikonya dan keluarga telah menyetujui dilakukannya operasi.

Namun, pada akhirnya, pasien dinyatakan meninggal dunia.

Baca juga: Dirut RSUD Jayapura Minta Polisi Periksa Pelaku Pemukulan Dokter

Berangkat dari situ, ada sebagian keluarga yang melakukan aksi persekusi terhadap dokter.

Anton sangat menyayangkan tindakan persekusi yang dilakukan pihak keluarga.

Anton juga mengaku kecewa atas insiden yang menimpa dr James.

Terlebih, tindakan tersebut direkam dan disebarkan.

Dalam video yang menyebar tersebut, keluarga pasien yang meninggal tersebut terdengar meneriaki dr James Gedi sebagai seorang pembunuh.  

Lantas Anton menyebut apa yang dituduhkan keluarga pasien telah menjatuhkan semangat kerja para tenaga kesehatan.

"Secara pribadi, saya mengutuk keras yang menyebar video tersebut. Para dokter di RSUD Jayapura hari-hari bekerja untuk melayani kita orang Papua. Video tersebut jelas mencoreng profesi kami," tuturnya.

Baca juga: Ini Janji Anton Mote saat Sertijab Dirut RSUD Jayapura Gantikan Aloysius Giyai

Anton menjelaskan, Papua sangat membutuhkan tambahan tenaga dokter spesialis, di mana satu di antaranya spesialis onkologi yang saat ini hanya berjumlah dua orang.

Halaman
12
Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved