KKB Papua
KKB Beraksi, 3 Hari Berturut-turut Lakukan Penyerangan, Seorang Prajurit TNI Gugur
Dir Reskrimum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani mengonfirmasi KKB membakar aset milik PT MTT (Marta Teknik Tunggal) di Distrik Ilaga.
Tak sampai di situ, kebrutalan KKB berlanjut dengan menembaki personel keamanan setempat.
Kata Faizal, setelah pembakaran dilakukan, personel Satgas Operasi Damai Cartenz langsung menuju lokasi kejadian untuk mensterilkan keadaan.

Namun saat mereka mendekat ke lokasi, KKB menembaki personel keamanan yang datang menggunakan kendaraan roda empat.
"Mereka (KKB) sempat enam kali menembak ke personel kita dan terkena di bagian samping mobil, tapi tidak ada yang terluka," kata dia.
Kontak senjata pun sempat terjadi beberapa menit sebelum akhirnya KKB melarikan diri ke arah hutan.
Untuk pelaku pembakaran, Faizal menyebut Numbuk Telenggen sebagai orang yang paling bertanggung jawab.
"Iya dia (Numbuk Telenggen) yang selalu melakukan aksi di daerah Ilaga," kata dia.
Hujan Peluru di Kenyam, Nduga
Dir Reskrimum Polda Papua, Kombes Faizal Ramadhani mengonfirmasi bahwa personel Satgas Operasi Damai Cartenz diberondong puluhan tembakan dalam jarak dekat.
“Kontak senjata sempat terjadi dalam jarak yang cukup dekat, yakni sekitar 20 hingga 30 meter.”
“Ada 29 bekas tembakan yang tertinggal di kendaraan roda empat yang digunakan personel Operasi Damai Cartenz, termasuk bekas tembakan di salah satu ban,” jelas Faizal dikutip dari Kompas.com.
Faizal bersyukur karena tak seorang anggota pun terluka.
“Perkiraan anggota KKB berjumlah 20 orang," kata Faizal.

Peristiwa ini bermula ketika tiga personel Satgas Operasi Damai Cartenz tengah melakukan pemetaan untuk mengetahui keberadaan KKB di sekitar Kenyam.
"Sekitar pukul 12.53 WIT, personel berpapasan dengan KKB yang diduga kuat merupakan kelompoknya Egianus Kogoya dan kemudian anggota ditembaki," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Kepolisian Daerah (Polda) Papua, Kombes Faizal Ramadhani di Jayapura, Jumat (22/4/2022).
Berdasarkan kejadian tersebut, Faizal meyakini KKB di Nduga sudah semakin terjepit karena mereka melakukan serangan secara sporadis kepada personel keamanan yang jumlahnya sedikit.
"Ini menunjukkan mereka panik karena personel minim pun mereka tembaki sebanyak itu," kata dia.
Penyerangan KKB ini diduga kuat dikomando Egianus Kogoya. (*)