ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Ditangkap Polisi, Ini Pengakuan Pria yang Ancam Patahkan Leher Bobby Nasution gara-gara E-parking

Baru-baru ini viral di media sosial video seorang pria yang menolak e-parking atau parkir elektronik di Medan, Sumatera Utara

Tribun Medan
Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra (kiri) bersama Wali Kota Medan Bobby Nasution (kanan) menginterogasi Rizkan Putra saat gelar kasus di Mapolrestabes Medan, Senin (25/4/2022). Polrestabes Medan berhasil menangkap Rizkan Putra pelaku penganiaya juru parkir dan juga mengeluarkan ancaman kepada Wali Kota Medan Bobby Nasution. (Tribun Medan/Danil Siregar) 

TRIBUN-PAPUA.COM - Baru-baru ini viral di media sosial video seorang pria yang menolak e-parking atau parkir elektronik di Medan, Sumatera Utara.

Pria tersebut cekcook dengan tukang parkir hingga menyebut akan mematahkan leher Wali Kota Medan, Bobby Nasution.

Video tersebut diambil di pinggir Jalan Rahmadsyah, Kota Medan pada Sabtu (23/4/2022).

"Ini yang nyuruh Pak Bobby," kata tukang parkir dalam video yang diketahui berinisial AIS (27).

"Ya kau panggil pak Bobby kemari, biar kupatahkan batang leher pak Bobby itu sekalian," ancam pria tersebut.

Baca juga: VIRAL Pria di Medan Aniaya Juru Parkir dan Ancam Patahkan Leher Menantu Presiden

Menurut Kepala Bidang Perparkiran Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Medan Nikmal Fauzi Lubis, peristiwa tersebut berawal saat yang bersangkutan keberatan membayar e-parking secara cashless.

Nikmal mengatakan, setelah kejadian tersebut, Sabtu malam Dishub Kota Medan membuat laporan ke Polsek Medan Kota.

Asal Takengan Aceh Mengaku Takut Saldonya Terkuras

Tak menunggu lama, pihak kepolisian berhasil menangkap pria tersebut di Langkat.

Dari keterangan pihak kepolisian, pria tersebut adalah RP (27) asal Takengan, Aceh yang bekerja di toko ponsel.

Dihadapan Kapolda Sumut, Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak, RP mengaku bukannya tak mau membayar parkir.

Menurut sepengetahuannya, kartu saldo e-toll nya itu bisa terkuras habis karena e-parking. Sehingga dia berinisiatif untuk membayar dengan uang cash.

Baca juga: Viral Video Gerombolan Bermotor Keroyok Pengguna Jalan di Bandung, Polisi Turun Tangan

"Sebelumnya saya minta maaf. khususnya untuk tukang parkirnya karena saya sudah berkata-kata kasar. Tetapi Pak, kejadian sebelumnya, saya bukan tidak mau bayar parkir. Saya mau bayar parkir tapi dengan uang cash. Karena saya takut, waktu itu tangan dia masuk ke dasbor mobil saya langsung. Dia tidak sopan. Tidak assalamualaikum, tidak ada sapa langsung minta kartu e-toll," katanya saat konferensi pers di Mapolrestabes Medan pada Senin (25/4/2022) sore.

"Tukang parkir ini bilang, bisa bayar cash, tapi 5000. Ya sudah saya setujui daripada pakai e-toll. Terus beberapa menit lagi, dia minta lagi kartu e-toll. Jadi saya bukan gak mau bayar. e-toll saya isi nggak banyak, 60 ribu. Saya takut (terkuras saldonya) Pak," tambah dia.

Menanggapi pernyataan RP, Kapolda Sumut mengatakan jika e-parking di Kota Medan adalah kebijakan untuk meningkatkan pendapatan asli daerah.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved