Nasional
Tarik Minat Pengunjung, Itjen Kemendikbudristek Luncurkan Rumah Cegah
Kemendikbudristek terus mengedukasi masyarakat terkait upaya pencegahan korupsi, kolusi, nepotisme, intoleransi, kekerasan seksual
TRIBUN-PAPUA.COM,JAYAPURA - Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus mengedukasi masyarakat terkait upaya pencegahan korupsi, kolusi, nepotisme, intoleransi, kekerasan seksual, dan perundungan melalui berbagai kegiatan menarik.
Salah satunya adalah dengan meluncurkan Rumah Cegah yang berlangsung di halaman kantor Itjen Kemendikbudristek, Jakarta.
Baca juga: Dirut Persik Kediri Kagum Talenta Anak Papua, Bakal Borong Pemain Persipura?
Rumah Cegah berfungsi untuk melayani masyarakat yang membutuhkan informasi seputar kegiatan Itjen Kemendikbudristek.
Bangunan satu lantai berwarna putih bergaya indische ini tampak mencolok di tengah deretan gedung pencakar langit di Jalan Jenderal Sudirman.
Baca juga: 18 Polisi Diperiksa Usai Keroyok Prajurit TNI AU di Boven Digoel Papua
Desain yang lahir dari kebudayaan lokal dan pendatang tersebut sengaja dipilih untuk menarik minat pengunjung.
“Berawal dari pengamatan atas banyaknya gedung pencakar langit di sepanjang Jalan Sudirman - Thamrin yang tak mencerminkan ciri khas keindonesiaan, maka muncul gagasan untuk merombak Pos Keamanan Itjen menjadi bangunan yang dapat merefleksikan pendidikan dan kebudayaan,”kata Inspektur Jenderal (Irjen) Kemendikbudristek, Chatarina Muliana Girsang dalam arahannya, Senin (25/4/2022) dikutib dari Kemendikbud.go.id.
Baca juga: Lantamal XI Merauke Musnahkan 100 Kilogram Teripang llegal, Diduga Selundupan dari PNG
“Perpaduan antara arsitektur Eropa/Belanda dan rumah tradisional ini tampak pada ornamen kayu yang sering kita jumpai pada rumah berbagai etnis di Indonesia,"ujarnya.
"Warna putih melambangkan birokrasi bersih dan melayani, sehingga tempat ini dapat digunakan untuk sarana informasi, pameran, diskusi, bahkan bisa untuk melepas penat dan berfoto, karena salah satu tujuannya dibangun adalah untuk menarik minat masyarakat untuk berkunjung,”ujar Irjen Chatarina.
Baca juga: Mabes TNI: Danramil Jayapura Utara Bakal di Sanksi Soal Minta Sumbangan ke Pedagang
Sekretaris Itjen (Sesitjen) Kemendikbudristek, Subiyantoro menjelaskan, gedung mungil bernama Rumah Cegah itu merupakan bentuk elaborasi dari fungsi pos keamanan.
“Sebagai simbol penangkal korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta mencegah intoleransi, kekerasan seksual, dan perundungan di lingkungan Kemdikbudristek,”katanya.
Baca juga: Mabes TNI: Danramil Jayapura Utara Bakal di Sanksi Soal Minta Sumbangan ke Pedagang
Ia berharap, Rumah Cegah dapat bermanfaat semaksimal mungkin oleh masyarakat sejalan dengan semangat Merdeka Belajar.
Bertempat di lokasi yang sama, Itjen Kemendikbudristek juga membuka pameran tunggal lukisan Abbas Alibasyah yang difasilitasi dari Galeri Nasional.
Ke depan, untuk menarik kunjungan masyarakat, secara berkala, akan dilakukan pameran di bangunan Rumah Cegah.
Baca juga: Ibadah Pelepasan Jenazah Almahrum Samsul Sattu Korban Penembakan KKB Berlangsung Sedu
Pameran perdana kali ini menampilkan lukisan reproduksi karya Abbas Alibasyah dari koleksi Galeri Nasional. Pemilihan Abbas Alibasyah sebagai pelukis pertama yang karyanya ditampilkan bukannya tanpa alasan.
Abbas Alibasyah adalah mantan Inspektur Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, yang mengawali karir sebagai pelukis dan kemudian menjadi pendidik.
Baca juga: Buka Peluang Rekrut Pemain Asal Papua, Dirut Persik Kediri Kirim Sinyal Borong Pemain Persipura?