ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Budaya

Polele Persatukan Perbedaan Agama, Suku dan Ras Hingga Saling Memaafkan

Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat punya beragam budaya unik dan tidak ada di daerah lainnya di bumi cenderawasih

Penulis: Aldi Bimantara | Editor: Maickel Karundeng
Tribun-Papua.com/Aldi Bimantara
IDULFITRI DI PAPUA - Potret tradisi Polele yang digelar oleh masyarakat di Kampung Sekban Fakfak Papua Barat, dengan saling kunjung mengunjungi dari rumah ke rumah, beberapa waktu lalu. 

Polele juga tak hanya sekadar tradisi belaka, namun lebih dari itu memiliki peran untuk merukunkan keluarga yang sedang bertikai, atau membina kerukunan antar umat beragama.

"Dari awal masuk ke Fakfak, Polele ini sudah berkembang, berbeda dengan yang ada di Banda Maluku, di Fakfak sini Polele lebih bergeser, sudah dijadikan sebagai bentuk toleransi antar umat beragama, tak hanya warga muslim yang ikut tetapi juga warga non muslim,"katanya.

Pengurusan Polele setiap lebaran tak terlalu diatur dalam struktur kepanitiaan, lebih pada warga berembuk dan bermusyawarah sebelum Polele dilangsungkan.

Baca juga: Tinjau Pasar Pagi di Intan Jaya, Kasatgas Binmas dan Olvah Alhamid Buru Buah dan Sayur

"Para tetua-tetua adat di Kampung Sekban biasanya langsung memegang kendali, dan membagi tugas kepada para anak-anak muda yang memukul hadrat, ibu-ibu dan remaja perempuan yang memegang dedaunan saat tabuhan hadrat, dan semua orang yang melatunkan salawatan,"ujarnya.

Musik yang diputar mengiringi perjalanan ialah musik-musik religi islami, namun mengikuti perkembangan zaman, lagu-lagu kekinian anak muda juga dinyanyikan atau diputarkan.

Hari ketiga Lebaran tiap tahun, tradisi Polele dilakukan. Awalnya berkumpul di salah satu rumah sebagai titik start atau memulai perjalanan. Rumah itu sudah disepakati bersama.

Baca juga: Ridwan Kamil: Kalau 14 Hari setelah Lebaran Kasus Covid-19 Tetap Landai, Berarti Sudah Endemi

Setelah semua peserta yang terdiri dari anak muda, ibu-ibu dan bapak-bapak, hingga anak muda yang sudah punya pasangan alias pacaran berkumpul, lalu mulai berjalan dari rumah ke rumah.

Kunjungan ke Rumah-Rumah
Tak ada batasan rumah yang dikunjungi dalam perayaan tradisi Polele. Namun, rumah yang akan didatangi apabila salah satu penghuni rumah itu mengikuti Polele dengan jalan bersama. Perjalanan diringi dengan lagu-lagu nuansa muslim dan tabuhan hadrat.

Saat tiba didepan pintu rumah, tim penabuh hadrat yang dipegang oleh lak-laki menabuh hadrat kencang dan melantunkan salawat nabi. Peserta yang terlibat jumlahnya puluhan lebih.

Baca juga: Update Virus Corona di Papua dan Papua Barat hingga Jumat 6 Mei 2022: Total Kasus Capai 79.914

Tuan rumah akan mempersilahkan rombongan Polele masuk dan menjamu mereka dengan makanan dan minuman, termasuk kue khas Fakfak, yakni Kue Lontar dan Asida yang disediakan.

Tak hanya itu, tuan rumah juga biasanya memberikan uang saweran atau biasa disebut dengan "uang jalan" kepada pemimpin Polele.

Kemudian, satu per satu peserta Polele bergantian bersalam-salaman dengan tuan rumah, sembari mengungkapkan harapan baik. Misalnya ucapannya "semoga kalian umur panjang dan bisa berjumpa di lebaran di tahun depan."

Baca juga: Telan Dana Rp 79 M, Jalan Perbatasan RI-Timor Leste Rusak, Warga: Belum Dinikmati Malah Sudah Hancur

Ada juga peserta Polele yang menanyakan kepada tuan rumah, kabar dari salah satu sanak famili yang mungkin saja sedang merantau jauh di luar kota dan belum berkesempatan pulang. Suasana kekeluargaan kental dalam perayaan Polele.

Rasa kekeluargaan dalam kebersamaan sangat kental, terlihat dalam momentum Polele yang dirayakan tersebut. Tradisi Polele tak hanya diikuti oleh umat muslim, warga non muslim juga terlibat dalam tradisi ini.

Baca juga: Link Live Streaming Vietnam Vs Timnas U-23 Indonesia di SEA Games 2021, Malam Ini Pukul 19.00 WIB

Kebanyakan warga non muslim yang bergabung dalam Polele lama bertetangga dengan warga muslim. Tak hanya menjadi peserta Polele, mereka (warga non muslim) ini banyak memainkan peran, yakni menyediakan makanan dan keperluan Tradisi Polele.

Suasana peserta Polele mengunjungi salah satu rumah warga di Fakfak,Papua Barat
Suasana peserta Polele mengunjungi salah satu rumah warga di Fakfak,Papua Barat (Tribun-Papua.com/Aldi Bimantara)
Halaman
123
Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved