ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Telan Dana Rp 79 M, Jalan Perbatasan RI-Timor Leste Rusak, Warga: Belum Dinikmati Malah Sudah Hancur

Warga sejumlah desa di Kecamatan Mutis, Kabupaten Timor Tengah Utara, NTT, kecewa dengan kondisi jalan nasional yang dibangun oleh BPJN NTT.

(KOMPAS.com/SIGIRANUS MARUTHO BERE)
Kondisi jalan nasional di Kecamatan Mutis, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), yang rusak 

TRIBUN-PAPUA.COM - Jalan yang dibangun di Kecamatan Mutis, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), rusak di sejumlah titik.

Padahal jalan yang dibangun persis di perbatasan Distrik Oekusi, Timor Leste, menggunakan anggaran APBN sebesar Rp 79 miliar.

Jalan tersebut dibangun oleh Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) NTT.

"Kami sangat kecewa, karena belum menikmati jalan yang dibangun ini, malah sudah hancur," ungkap Johanes Elu, warga Desa Naekake A, kepada Kompas.com, Jumat (6/5/2022).

Menurut Johanes, ada upaya dari pihak pelaksana proyek untuk memperbaikinya, tetapi tetap saja rusak.

Baca juga: Rustan Saru : Perbaikan Jalan Rusak Kantor Wali Kota Jayapura Tunggu Anggaran Pemerintah Pusat

Dia menyebut, jalan yang dibangun oleh pemerintah pusat itu melintasi empat desa yakni Desa Tasinifu, Naikake A, Naikake B dan Noelelo.

Hampir di sepanjang jalan, lanjut dia, jalannya rusak. Kondisi terparah berada di Desa Tasinifu dan Naekake B.

Akibat jalan yang rusak, Johanes mengaku sempat terjatuh dari sepeda motornya, Kamis (5/5/2022) kemarin. Beruntung dirinya tidak terluka.

"Saya jatuh di wilayah Desa Tasinufu persis di Oel Aijaob. Saya tidak luka, karena saat itu saya jalannya pelan. Hanya lempu sein motor yang patah," ungkap dia.

"Harapan saya sebagai masyarakat, ya kalau bisa dalam masa pemeliharaan ini pihak kontraktor berupaya untuk memperbaiki titik-titik jalan yang sudah retak dan penahan yang roboh akibat longsor segera diperbaiki," ujar Johanes.

Baca juga: Pemkab Mimika Papua Siapkan Dana Rp 6,7 Miliar Untuk Bangun Jalan di Enam Distrik

Dihubungi terpisah, Anggota DPRD Kabupaten TTU Paul Efi, geram dengan kondisi jalan di wilayah perbatasan itu.

Paul yang juga putra daerah Kecamatan Mutis menyebut, sejumlah warga mengalami kecelakaan akibat kondisi jalan yang rusak.

"Sangat disayangkan, karena di sisi lain masyarakat Mutis senang akhirnya kerinduan bertahun-tahun dapat terwujud di masanya Presiden Jokowi, namun di sisi lain masyarakat Mutis sangat kecewa dan menyayangkan hasil pengerjaan jalan Sabuk Merah yang terkesan asal jadi," tegas Paul.

Paul mengatakan, di sepanjang jalan sejauh belasan kilometer yang sudah di hotmix itu, ada sebagian aspal yang terbongkar dan longsor. Sehingga terlihat tambal sulam sepanjang jalan.

"Kita melihat jalan ini seperti bukan dibangun baru, tetapi seperti direhap, karena sepanjang jalan itu ada pemotongan aspal," imbuhnya.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved