Waspadai Virus PMK yang Serang Hewan Ternak, Kenali Cara Penularan, Gejala hingga Pencegahannya
Ribuan hewan ternak terserang Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Pada awal Mei 2022, sejumlah 1.247 ekor sapi ternak di Jawa Timur terserang PMK.
Lesi yang ditemukan setelah hewan mati pada dinding rumen, lesi di miokardium, sebagian hewan muda (disebut juga tiger heart).
Pencegahan
Pencegahan PMK pada ternak dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu biosekuriti dan cara medis.
Pencegahan dengan cara Biosekuriti:
Pencegahan ini dilakukan dengan membatasi gerakan hewan, pengawasan lalu lintas dan pelaksanaan surveilans.
Pemotongan jaringan pada hewan terinfeksi, hewan baru sembuh, dan hewan-hewan yang kemungkinan kontak dengan agen PMK.
Pencegahan juga dapat dilakukan dengan desinfeksi asset dan semua material yang terinfeksi (perlengkapan kandang, mobil, baju, dll).
Kemudian, musnahkan bangkai, sampah, dan semua produk hewan pada area yang terinfeksi sebelum melakukan karantina pada hewan.
Baca juga: Waspada Hepatitis Akut, Ini Saran Ahli ke Orangtua
Pencegahan dengan Cara Medis
Pencegahan secara medis ini dilakukan berdasarkan dua daerah, yaitu yang tertular dan yang tidak tertular.
Untuk daerah tertular, pencegahan dilakukan dengan memberi vaksin virus aktif yang mengandung adjuvant.
Kekebalan terbentuk 6 bulan setelah dua kali pemberian vaksin, sebagian tergantung pada antigen yang berhubungan antara vaksin dan strain yang sedang mewabah.
Untuk daerah yang tidak tertular di seluruh Indonesia, dapat dilakukan pengawasan lalu lintas ternak.
Selain itu juga dilakukan pelarangan pemasukan ternak dari daerah tertular.
Pengobatan dan Pengendalian
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papua/foto/bank/originals/qurban.jpg)