Pemkab Jayapura
Buka Lokakarya Festival Panen Hasil Belajar, Timotius Ingatkan Pentingnya Siswa Paham Budaya
Asisten III Bidang Administrasi Umum Timotius Demetouw mengingatkan guru terkait pentingnya pemahaman siswa terhadap budaya
Penulis: Putri Nurjannah Kurita | Editor: Maickel Karundeng
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Putri Nurjannah Kurita
TRIBUN-PAPUA.COM, SENTANI - Asisten III Bidang Administrasi Umum Timotius Demetouw mengingatkan guru terkait pentingnya pemahaman siswa terhadap budaya.
Lokakarya 7 festival panen hasil karya belajar Program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) angkatan 3 Kabupaten Jayapura dibuka oleh Asisten III Bidang Administrasi Umum, Timotius Demetouw.
Baca juga: Mobil Honda Freed Terjun Bebas di Parit Jalan Irigasi Timika Jadi Tontonan Warga
"Dalam kaitan dengan visi dan misi Kabupaten Jayapura melihat Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) ini sangat berdampak positif bagi pemerintah," kata Timotius Demetouw di Sentani, Kabupaten Jayapura, Kamis (19/5/2022).
Baca juga: Dari Jualan Bakso Hingga Jadi Wakil Bupati Jayapura
Ia mengatakan melalui kebijakan Bupati Jayapura Mathius Awoitauw dengan membangkitkan kembali budaya dan adat di kabupaten tersebut.
Menurut dia, kegiatan yang dilakukan oleh PGP telah melahirkan karya terbaik bagi siswa.
Baca juga: Legislatif Nilai Pemerintah Pusat Terkesan Paksakan Pemekaran DOB di Papua
"Terbagi dalam sembilan wilayah adat, kami melihat bahwa bagaimana peran guru penggerak itu untuk memberikan pembinaan terhadap anak-anak, sehingga bisa mencirikan budaya dari masing-masing wilayah adat yang ada di Kabupaten Jayapura,"ujarnya.
Baca juga: Togel Roda Gila Merajalela, Mahasiswa Jayawijaya Minta Pemkab Segera Tertibkan
Timotius menyebut, hal ini berkaitan dengan kebijakan nasional yaitu Merdeka Belajar dimana anak dapat berkembang bukan hanya saat proses belajar tetapi lebih pada potensi diri, lingkungan, dan juga budaya.
Adapun PGP, lanjut dia, siswa diharapkan dapat menghargai lingkungan seperti kearifan lokal.
Baca juga: Begini Perjuangan Basarnas dan Satrol Lantamal Cari ABK KM Juneyao Maru V: Terobos Hutan Bakau
"Di beberapa daerah ada kearifan lokal, warga mengambil potensi laut pada waktu tertentu sesuai dengan kebutuhan juga tetap menjaga lingkungan tersebut,"tambah dia. (*)