DOB Papua
Pendeta Yones Wenda Dukung DOB: Penolak Pemekaran Bukan Representatif Masyarakat Papua
Orang Papua yang tolak DOB itu hanya kepentingan orang-orang tertentu dan tidak mewakili masyarakat Papua
Penulis: Aldi Bimantara | Editor: M Choiruman
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Aldi Bimantara
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Sekretaris Sinode Gereja Kemah Injil Masehi Kingmi Indonesia di Tanah Papua, Pendeta Yones Wenda, mendukung rencana pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB).
Dirinya juga menyebutkan kubu penolak DOB yang selama ini berkoar-koar, tidak merepresentasikan masyarakat Papua secara utuh.
• Dukung DOB, Tokoh Pemuda ini Minta Pembentukan Provinsi Mamberamo Koja
"Orang Papua yang tolak DOB itu hanya kepentingan orang-orang tertentu dan tidak mewakili masyarakat Papua," katanya kepada Tribun-Papua.com Jumat (27/5/2022) saat ditemui di Jayapura.
Yones mengemukakan alasan ketidakterwakilkan tersebut, karena buktinya saat mereka demo, tidak dilibatkan orangtua, pemuda, serta hamba Tuhan.
Ia juga menuding kubu penolak DOB hanya mengatasnamakan masyarakat Papua, namun sebenarnya tidak sepenuhnya diwakilkan.
• Resmi, MRP Serahkan Berkas Kesimpulan Uji Materil UU Otsus ke Mahkama Konstitusi
"Buktinya tanda tangan petisi mereka tolak DOB mana. Kemudian KTP sebagai bukti yang dikumpulkan itu ke mana, ini kan tidak jelas," tandasnya.
Pria murah senyum ini juga mempertanyakan soal tidak dilibatkannya seluruh komponen masyarakat di Papua dalam aksi menolak DOB.
Artinya, jika aksi itu memang benar dan murni mewakili suara rakyat Papua, tentu banyak yang ikut bergabung.
• Dukung DOB Papua, Ketua LMA Jayawijaya: Aksi Penolakan Hanya Kepentingan Kelompok Tertentu!
"Bagi kami yang setia berideologi Pancasila, merasa aspirasi mendukung DOB dari masyarakat Papua sangat penting untuk didengarkan pemerintah. Terlebih kami menilai akan banyak manfaat bagi masyarakat," terangnya.
Terkait itu, pihaknya berkomitmen penuh untuk menyuarakan aspirasi mendukung DOB kepada DPRP Provinsi Papua.
Baca juga: Majelis Rakyat Papua Sebut Istana Presiden Lakukan Politik Pecah Belah lewat DOB
"Kami menilai dengan adanya DOB di Papua, kita punya anak-anak Papua yang tidak bekerja dan kini mereka memiliki tempat untuk bekerja. Ini suatu hal positif yang kita lihat," tandasnya.
Ia juga menekankan terkait dengan kebanggaan orang Papua terhadap Otsus, lantaran banyak terbantu, khususnya orangtua yang tidak mampu membiayai sekolah, kesehatan dan lainnya dapat teratasi dengan baik. (*)