KKB Papua
KKB Papua Murka usai Diusir Warga, Kalenak Murib Malah Ancam Tembak Bupati hingga ASN
Aksi nekat Kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua semakin menjadi. Mereka malah beringas lantaran tak terima diusir warga setempat.
KKB juga menembak mati para aparatur sipil negara (ASN), petugas kesehatan bahkan aparat TNI Polri.
Karena itu, katanya, aparat TNI Polri harus lebih tegas. Tangkap semua anggota KKB lalu proseskan secara hukum.
KKB, katanya, adalah kelompok kriminal yang pantas dibasmi dari tanah Papua.
Baca juga: VIRAL Gembong KKB Papua Bergelantungan Lewati Perbatasan Indonesia-PNG, Ruang Gerak Ditekan?
Dari video yang beredar viral tersebut, tak terungkap seperti apa nasib Kalenak Murib saat ini.
Tak diungkapkan pula seperti apa anggota KKB yang sekelompok dengan Kalenak Murib.
Tapi hal yang mengejutkan adalah saat ini KKB telah banyak merekrut anak-anak kecil untuk dijadikan anggota kelompok tersebut.
Anak-anak usia sekolah seperti SD (sekolah dasar), SMP (sekolah menengah pertama) dan remaja (sekolah menengah atas) direkrut untuk dan atas nama perjuangan Papua merdeka.
"Sekarang ini banyak anak kecil yang direkrut dan mereka sudah memegang senjata sendiri. Ini yang mengerikan," katanya.
Tersiar juga kabar, bahwa perekrutan tersebut dilakukan secara diam-diam. Umumnya anak-anak yang direkrut tanpa sepengetahuan orang tua.
Dari video yang viral tersebut terungkap bahwa meski satu per satu pimpinan dan anggota KKB diberikan tindakan tegas terukur, tapi tunas-tunas baru KKB terus bermunculan.
Selain itu, upaya-upaya persuasif lainnya juga harus terus dilakukan.
Sementara pemerintah daerah punya tugas melakukan sosialisasi secara terus menerus, supaya masyarakat sadar akan ketimpangan yang terjadi selama ini.
Jadi pertanyaan, adalah bila Nikolas Hababa, seorang warga di pedalaman Kabupaten Puncak berani mengusir anggota KKB keluar dari tempat itu, lantas bagaimana dengan warga lainnya?
Masih adakah keberanian itu dan dilontarkan lagi pada hari-hari yang akan datang?
Bukankah saat ini warga Papua tak perlu takut, karena ribuan aparat TNI POlri telah hadir di daerah itu untuk membela kepentingan rakyat?