Nasional
5 Menteri Ini Wajib Direshuffle, Pengamat: Catatan Kinerjanya Kurang Baik!
Direktur Center of Economics and Law Studies Bhima Yudhistira berpendapat, perlu dilakukan reshuffle satu paket di jajaran menteri bidang ekonomi.
"Jadi sarannya adalah reshuffle dilakukan tapi satu paket, mulai dari Menko Perekonomian, Mendag, Menperin, Mentan, dan Menteri Investasi juga," ungkapnya.
Menurut Bhima, Menteri Investasi Bahlil turut menjadi sorotan karena pernyataannya sempat mendukung penundaan Pemilu dan presiden tiga periode.
Padahal, pada sektor investasi dinilai perlu tokoh yang fokus bisa mendorong realisasi investasi untuk mendorong pemulihan ekonomi Indonesia.
"Ini kan sebenarnya juga membingungkan, karena di satu sisi Menteri Investasi ini terlihat lebih banyak berpolitik daripada mendorong realisasi-realisasi investasi yang seharusnya menjadi pekerjaan rumahnya. Misalkan dengan terlibat dukungan tiga periode, itu kan mendistorsi citra Pak Jokowi bahwa akan fokus menyelesaikan masalah ekonomi," jelas dia.
Bhima juga memberikan catatan, bahwa lewat reshuffle ini, posisi menteri-menteri bidang ekonomi perlu diisi oleh orang yang berasal dari dunia profesional, bukan dari partai politik.
Baca juga: Eks Panglima TNI Dipanggil ke Istana, Jokowi Lengserkan Prabowo dari Kursi Menhan?
Jika pergantian posisi diambil dari partai politik maka pekerjaanya pun tidak akan fokus karena adanya kepentingan politik.
"Jangan samapai yang mengisi reshuffle ini bukan datang dari profesional, yaitu tetap orang partai atau terafiliasi dengan kepentingan politik, itu sama saja tidak menyelesaikan masalah, karena nanti kalau enggak fokus kerjanya, justru enggak optimal terbagi dengan agenda politik. Ini hal yang tidak kita inginkan," pungkasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul - Jokowi Disarankan "Reshuffle" Satu Paket Menteri Bidang Ekonomi, Ini Alasannya