ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Nasional

5 Menteri Ini Wajib Direshuffle, Pengamat: Catatan Kinerjanya Kurang Baik!

Direktur Center of Economics and Law Studies Bhima Yudhistira berpendapat, perlu dilakukan reshuffle satu paket di jajaran menteri bidang ekonomi.

Editor: Roy Ratumakin
Tribun-Papua.com/Istimewa
Presiden Joko Widodo (kanan) memimpin upacara pelantikan menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara Jakarta, Rabu (23/12/2020). Presiden melantik enam menteri untuk menggantikan posisi menteri lama (reshuffle) dan lima wakil menteri, diantaranya Tri Rismaharini sebagai Menteri Sosial, Sakti Wahyu Trenggono sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, Yaqut Cholil Qoumas sebagai Menteri Agama, Budi Gunadi Sadikin sebagai Menteri Kesehatan, Sandiaga Salahudin Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta M Lutfi sebagai Menteri Perdagangan. ANTARA FOTO/HO/Setpres-Agus Suparto/wpa/hp. (ANTARA FOTO/AGUS SUPARTO) 

"Jadi sarannya adalah reshuffle dilakukan tapi satu paket, mulai dari Menko Perekonomian, Mendag, Menperin, Mentan, dan Menteri Investasi juga," ungkapnya.

Menurut Bhima, Menteri Investasi Bahlil turut menjadi sorotan karena pernyataannya sempat mendukung penundaan Pemilu dan presiden tiga periode.

Padahal, pada sektor investasi dinilai perlu tokoh yang fokus bisa mendorong realisasi investasi untuk mendorong pemulihan ekonomi Indonesia.

 

 

"Ini kan sebenarnya juga membingungkan, karena di satu sisi Menteri Investasi ini terlihat lebih banyak berpolitik daripada mendorong realisasi-realisasi investasi yang seharusnya menjadi pekerjaan rumahnya. Misalkan dengan terlibat dukungan tiga periode, itu kan mendistorsi citra Pak Jokowi bahwa akan fokus menyelesaikan masalah ekonomi," jelas dia.

Bhima juga memberikan catatan, bahwa lewat reshuffle ini, posisi menteri-menteri bidang ekonomi perlu diisi oleh orang yang berasal dari dunia profesional, bukan dari partai politik.

Baca juga: Eks Panglima TNI Dipanggil ke Istana, Jokowi Lengserkan Prabowo dari Kursi Menhan?

Jika pergantian posisi diambil dari partai politik maka pekerjaanya pun tidak akan fokus karena adanya kepentingan politik.

"Jangan samapai yang mengisi reshuffle ini bukan datang dari profesional, yaitu tetap orang partai atau terafiliasi dengan kepentingan politik, itu sama saja tidak menyelesaikan masalah, karena nanti kalau enggak fokus kerjanya, justru enggak optimal terbagi dengan agenda politik. Ini hal yang tidak kita inginkan," pungkasnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul - Jokowi Disarankan "Reshuffle" Satu Paket Menteri Bidang Ekonomi, Ini Alasannya

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved