ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Pemilu 2024

Erick Thohir Dilengserkan, Partai Nasdem Usung Jenderal TNI Aktif Jadi Calon Presiden, Ini Sosoknya

Sebelum diangkat menjadi Panglima TNI pada November 2021, Andika Perkasa merupakan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD).

Editor: Gratianus Silas Anderson Abaa
Istimewa
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir. 

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Nama Erick Thohir nyatanya kalah pamor di mata kader Partai Nasdem.

Hal ini terbukti dari hasil Rakernas Nasdem di JCC Senayan, Jumat (17/6/2022).

Hasil Rakernas merilis 3 nama bakal calon Presiden 2024.

Baca juga: Ingin Geser Jokowi, Tapi Hubungan Sosok Ini dengan Partai Politiknya Kian Memburuk, Kok Bisa?

Dua nama yang sudah dipastikan adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Kini persoalannya tinggal menyisakan satu nama.

Satu nama ini kemungkinan besar adalah Menteri BUMN Erick Thohir.

Namun, siapa sangka kalau nama besar eks Bos Inter Milan itu bisa dilengserkan seorang Jenderal TNI yang kini masih aktif bertugas.

Sosok yang dimaksud tak lain adalah Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

Lantas mengapa Erick Thohir kalah dari Jenderal Bintang Empat tersebut?

Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya menyatakan bahwa Andika Perkasa dipilih karena dianggap sosok yang lebih bangsawan.

Selain itu, Eks Kepala Staf TNI Angkatan Darat itu juga sosok yang lebih berintegritas.

"Kenapa pilihannya Pak Andika lebih kepada faktor kualitatif approach. Kualitatif approach itu variabel tentang komitmen kebangsaan. Variabel tentang bagaimana integritasnya. Itu yang kami jadikan bukan masalah kualitas," kaya Willy kepada wartawan, Sabtu (18/6/2022).

Baca juga: Geser Erick Thohir, Nasdem Usung Sosok Ini Jadi Calon Presiden, Bukan Politisi, Jenderal TNI Aktif

Willy menerangkan bahwa Partai NasDem sedari awal mengusung tiga nama capres tak berbasikan akumulasi suara terbanyak.

Sebaliknya, partai besutan Surya Paloh itu lebih mengedepankan pendekatan kualitatif.

"Tadi malam dalam rapat variabel yang paling menonjol kita discuss untuk kita musyawarahkan adalah variabel yang lebih kualitatif. Jadi kualitatif approach," pungkasnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved