BKKBN Papua
Nerius Auparay: Kampung Jaifuri Berada Diurutan Dua Angka Prevalensi Stunting
Data yang diperoleh di Kampung Jaifuri, Distrik Skanto, Kabupaten Keerom berada di urutan dua dari angka prevalensi stunting
Penulis: Arni Hisage | Editor: Maickel Karundeng
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Stella Lauw
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Kepala BKKBN Provinsi Papua Nerius Auparay mengatakan data yang diperoleh di Kampung Jaifuri, Distrik Skanto, Kabupaten Keerom berada di urutan dua dari angka prevalensi stunting di kabupaten tersebut
Untuk, kata dia, peringatan Harganas ke-29 Provinsi Papua 2022 ini dilaksanakan di kampung ini.
"Sehingga bupati diarahkan bila berkenan ke masyarakat di sini dan sorenya akan diadakan gebrek rumah yang ada stunting, kami akan datangi dengan aparat TNI yang sudah ada,"kata Nerius kepada awak media di Keerom, Rabu, (29/6/2022).
Baca juga: Pengangkatan CPNS di Kabupaten Mimika Diduga Cacat Hukum, Sejumlah Honorer Mengadu ke DPRD
Menrut dia, BKKBN juga akan mendatangi beberapa rumah untuk melaksanakan grebek stunting yang sudah didata dan akan live dengan BKKBN pusat agar disaksikan oleh panglima TNI.
"Ada dua keluarga, kami ambil gambar secara langsung dan disaksikan panglima serta kepala BKKBN,"ujarnya.
Tema Nasional Harganas 2022 ini, menurut dia, nyaris sama dengan tahun lalu, lantaran ada program pemerintah melalui presiden untuk pencegahan stunting.
"Maka dalam pelaksanaan program pembangunan Keluarga Kependudukan dan Keluarga Berencana di provinsi, kami berkomitmen bersama Pemerintah kabupaten/kota untuk bersama memerangi prevalensi stunting di Papua,"katanya.
Baca juga: AKHIRNYA! Besok, Tiga RUU DOB Disahkan Jadi UU
Lanjut dia, pihaknya ingin mendekatkan pelayanan langsung ke masyarakat dalam peringatan Harganas Papua ke 29 ini.
"Kami ingin mendekatkan pelayanan itu ke masyarakat, dibuat sederahana tetapi pelayanan langsung ke masyarakat dalam bentuk beras bergizi,"ujarnya.
Tak hanya itu, kata dia, ada juga promosi pangan lokal yang dibuat menjadi makanan sehat bagi bayi dan balita, dilakukan disini supaya kedepannya yang diharapkan dari pemerintah provinsi Papua untuk jangan ada stunting.
Ia berharap pelayanan bisa dirasakan oleh masyarakat dan partisipasi dari dinas intansi terkait BKKBN bekerjasama dengan tim penggerak PPK provinsi dan kabupaten/kota, Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Keerom bersama-sama terlibat dalam kegiatan tersebut.
Baca juga: Geser Ganjar dan Anies, Relawan Deklarasi Dukungan ke Panglima TNI Jadi Capres
Sementara itu, Staf Ahli Gubernur Provinsi Papua, Paskalis Netep, mengatakan moment penting bagi para ibu.
"Kita cetuskan disini dan akan menggaung kepada semua ibu-ibu yang ada di Papua, berharap program ini dibuat untuk mengurangi stunting ini dapat terlaksana, gaungnya di tahun ini di seluruh pelosok tanah Papua," katanya
Dia mengatakan stunting merupakan ancaman bagi generasi muda maka diharapkan dengan adanya program stunting dan digaungkan tahun ini.
Baca juga: Jusuf Kalla: DOB untuk Mempercepat Pelayanan Pemerintah Kepada Masyarakat
Kalau bisa, tiap tahun dilaksanakan sehingga bisa mengakar di masyarakat bagi kaum ibu dalam menumbuhkan, mencerdaskan, mengembangkan kehidupan bangsa pada pemberian makanan, susu dan gizi yang baik kepada anak-anak.
"Diharapkan kedepan tidak lagi ditemukan dampak stunting dan tahun depan sudah tidak ada lagi stunting bagi generasi emas di tanah Papua,"ujarnya.
Paskalis berpesan kepada para kader yang sudah disiapkan BKKBN dan oleh PKK baik tingkat provinsi sampai kampung harus tetap mengiatkan program pencegahan stunting kepada generasi muda yang akan datang. (*)