ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

KKB Papua

Serangan KKB Tewaskan 10 Warga Sipil, Pj Bupati Nduga Minta Maaf: Nyawa Manusia Tak Bisa Digantikan

Penjabat Bupati Nduga, Namia Gwijangge mengecam aksi keji KKB yang melakukan penyerangan terhadap warga sipil pada Sabtu (16/7/2022).

Tribun-Papua
Aparat gabungan mengevakuasi sejumlah jenazah korban penembakan oleh KKB di Kampung Nanggolait, Kabupaten Nduga, Papua, Sabtu (16/7/2022) - Penjabat Bupati Nduga, Namia Gwijangge mengecam aksi keji KKB yang melakukan penyerangan terhadap warga sipil pada Sabtu (16/7/2022). 

TRIBUN-PAPUA.COM - Penjabat (Pj) Bupati Nduga, Namia Gwijangge mengecam aksi keji Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang melakukan penyerangan terhadap belasan warga sipil pada Sabtu (16/7/2022).

Diketahui, sebanyak 12 warga sipil menjadi korban penyerangan KKB, 10 di antaranya meninggal dunia.

Namia Gwijangge menyesalkan aksi KKB di wilayahnya. Ia berharap peristiwa itu tak terulang di masa depan.

Baca juga: 10 Orang di Nduga Tewas Diserang KKB, Pengamat Minta TNI-Polri Tegas: Itu Jelas Melanggar HAM

SANTUNAN - Penjabat Bupati Nduga, Provinsi Papua, Namia Gwijangge menyerahkan uang santunan kepada korban Alex. Dia salah satu dari 10 korban kekejaman Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Nduga.
SANTUNAN - Penjabat Bupati Nduga, Provinsi Papua, Namia Gwijangge menyerahkan uang santunan kepada korban Alex. Dia salah satu dari 10 korban kekejaman Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Nduga. (Tribun-Papua)

""Saya tidak pernah berbikir bahwa kejadian ini akan terjadi pada warga saya. Ini di luar dugaan kami, dan kami tidak pernah mengharapkan ini terjadi lagi," ucap Namia Gwijangge saat ditemui Tribun-Papua.com Minggu (17/7/2022) di RSUD Mimika.

"Keluarga kami mencari makan dan hidup serta membantu untuk membangun Nduga menjadi lebih baik tetapi malah terjadi hal ini. Saya sangat sesali kejadian ini terjadi."

Namia Gwijangge pun menyampaikan ucapan bela sungkawa untuk para keluarga korban.

Ia juga memohon maaf kepada keluarga korban atas tragedi yang terjadi di wilayahnya.

Baca juga: Beda Dugaan Polda Papua dan Danrem 172/PWY soal KKB Pelaku Pembunuhan 10 Warga di Nduga

"Saya serta pemerintah Kabupaten Nduga turut berdukacita dan berterimakasih atas pengorbanannya yang telah membantu membangun Nduga. Saya dan pemerintah memohon maaf, karena bagaimanapun nyawa manusia tidak bisa di gantikan dengan apapun," ungkapnya.

Namia Gwijangge mengatakan, sejak dilantik menjadi Pj Bupati Nduga ia berusaha untuk membangun Nduga menjadi lebih baik.

"Saya juga baru dilantik 27 Mei 2022 lalu oleh Mendagri. Saya masih berusaha membangun Nduga menjadi lebih baik, termasuk pemulihan ekonomi masyarakat," ucapnya.

Aksi KKB, katanya, sangat mengganggu pembangunan di wilayah yang ia pimpin.

“Kapan kita bisa maju kalau kacau terus, daerah lain sudah maju. Saya harap ini terakhir dan tidak boleh terulang lagi."

Terkait penangangan masalah KKB, Namia Gwijangge menyebut telah berkoordinasi dengan TNI-Polri dan pihak terkait.

Ia mengaku bakal mengedepankan langkah damai.

"Kami akan mengambil langkah damai untuk membangun Nduga lebih baik ke depan," katannya.

Baca juga: Tewas Dibunuh KKB, Pendeta Eliaser Baye ke Pergi Nduga dalam Rangka Konferensi GKI di Wamena

Kronologi Penyerangan yang Dilakukan KKB

EVAKUASI - Aksi kekejaman KKB di Kabupaten Nduga, Provinsi Papua menewaskan 10 warga yang satu di antaranya adalah pendeta. Korban meninggal lainnya dievakuasi ke Kabupaten Mimika oleh petugas gabungan dari TNI, dan Polri.
EVAKUASI - Aksi kekejaman KKB di Kabupaten Nduga, Provinsi Papua menewaskan 10 warga yang satu di antaranya adalah pendeta. Korban meninggal lainnya dievakuasi ke Kabupaten Mimika oleh petugas gabungan dari TNI, dan Polri. (ISTIMEWA)

Kabid Humas Polda Papua Kombes AM Kamal menjelaskan pembantaian yang dilakukan KKB itu terjadi di Kampung Nogolait pada Sabtu pagi pukul 09.15 WIT.

"Jadi ketika pagi itu, sopir truk dengan keneknya dan sepeda motor di belakangnya tiba-tiba dihentikan oleh sekelompok orang, sekitar 15-20 orang," ujarnya, Sabtu, dikutip dari Kompas TV.

Di antara mereka terdapat 3 orang membawa senjata api laras panjang dan seorang membawa senjata api genggam.

"Tiba-tiba setelah menghentikan langsung melakukan tembakan dengan membabi buta, terus mengenai sopir," ucapnya.

Ahmad menuturkan, di tempat kejadian perkara (TKP) pertama terdapat tiga korban.

Berjarak 100 meter dari lokasi pertama, tepatnya di sekitar toko kelontong yang sempat diacak-acak KKB, ditemukan tujuh jenazah.

Baca juga: Bupati Nduga, Namia Gwijangge Serahkan Santunan kepada 9 Keluarga Korban Kekejaman KKB Papua

Di TKP ketiga terdapat satu jenazah. Di TKP keempat yang berjarak 200 meter dari TKP ketiga, juga ditemukan seorang jenazah.

Saat penyerangan terjadi, warga di sekitar lokasi kejadian langsung berhamburan dan menyelamatkan diri.

Usai mendapat laporan warga soal penyerangan itu, aparat Kepolisian Resor (Polres) Nduga langsung menuju lokasi dan kemudian menyisir lokasi kejadian.

"Maka ketika pagi itu peristiwa terjadi, data yang dikumpulkan berkembang, dari ada 2 korban, 3 korban, kemudian 7 korban, 9 korban, sampai kemudian ditemukan semua korban tembak dan bacokan itu ada 12 korban, 10 korban meninggal dunia, 2 dirawat di rumah sakit," ungkapnya.

Ahmad menjelaskan, berdasarkan keterangan saksi mata, anggota KKB kabur usai menyerang warga.

"Namun demikian, rekan-rekan Reserse Polres Nduga, yang di-back up oleh Satgas Damai Cartenz, saat ini masih menelusuri rute atau jejak-jejak yang ditinggalkan oleh mereka (KKB)," tuturnya. (Tribun-Papua.com/Kompas.com)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Tragedi di Nduga, Serangan KKB Tewaskan 10 Warga, Polisi: Pelaku 15-20 Orang

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved