ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

KKB Papua

Polisi Beberkan Awal Mula Terungkapnya Keterlibatan Pecatan TNI dalam Serangan KKB di Nduga

Polda Papua beberkan awal mula terungkapnya keterlibatan pecatan TNI Yotam Bugiangge dan pimpinan KKB Egianus Kogoya dalam pembantaian warga di Nduga.

Tribun-Papua.com/Raymond Latumahina
Direskrimum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani - Direskrimum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani membeberkan awal mula terungkapnya keterlibatan pecatan TNI Yotam Bugiangge dan pimpinan KKB Egianus Kogoya dalam pembantaian warga sipil di Nduga pada Sabtu (16/7/2022) lalu. 

TRIBUN-PAPUA.COM - Ada keterlibatan pecatan TNI Yotam Bugiangge dalam tragedi pembantaian warga sipil di Nduga oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang menewaskan 11 orang.

Tragedi di Nduga tersebut juga melibatkan pimpinan KKB Nduga Egianus Kogoya.

Keduanya disebut sebagai dalang dari serangan KKB pada Sabtu (16/7/2022) lalu.

Baca juga: Tiarap di Bak Truk, Sudarmin Berhasil Selamat dari Serangan KKB: Saya Dengar Suara Rentetan Tembakan

Prada Yotam Bugiangge, Prajurit di Papua yang Kabur dari Tugas dengan Membawa Senjata Api (Facebook)
Prada Yotam Bugiangge, Prajurit di Papua yang Kabur dari Tugas dengan Membawa Senjata Api (Facebook) (Tribun-Papua.com/Istimewa)

Dilansir Kompas.com, informasi tersebut disampaikan oleh Direskrimum Polda Papua, Kombes Faizal Ramadhani.

Faizal juga mengklaim polisi telah mengantongi jumlah pasukan KKB dalam aksi tersebut.

"Jumlah mereka sudah kita kantongi, mereka sudah bergabung, Egianus (Kogoya) dan Yotam (Bugiangge)," kata Faizal saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (19/7/2022).

Baca juga: Danrem 172/PWY Ungkap Situasi Masyarakat di Kenyam Nduga Pascaaksi Penyerangan KKB

Awal Mula Terungkap

Keterlibatan keduanya terungkap setelah Satgas Damai Cartenz dan TNI berhasil melakukan olah tempat kejadian perkara dan menanyai beberapa saksi yang sempat melihat tragedi berdarah itu.

Korban yang selamat pun sudah bisa memberi keterangan kepada polisi untuk mengungkap pelaku pembantaian.

Faizal menyampaikan, saat hendak mengevakuasi jenazah terakhir di Kampung Nogolait, aparat keamanan selalu diganggu dan terlibat kontak senjata dengan KKB selama tiga hari.

"Kita diganggu terus, mereka berdua (Egianus dan Yotam) memang terlihat," kata dia.

Yotam merupakan pecatan TNI yang kabur dari kesatuannya sejak 21 Desember 2021. Saat kabur, ia berpangkat Prada dan membawa satu pucuk senjata api SS-2 V1.

Baca juga: Tewas Dibunuh KKB, Pendeta Eliaser Baye ke Pergi Nduga dalam Rangka Konferensi GKI di Wamena

Seperti diberitakan sebelumnya, KKB melakukan pembantaian terhadap warga sipil di Kampung Nogolait, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua, Sabtu (15/7/2022). Akibatnya, 11 warga tewas sementara dua lainnya luka-luka.

Identitas korban yang meninggal adalah Yulius Watu, Hubertus Goti, Daeng Marannu, Taufan Amir, Johan, Alex, Yuda Nurusingga, Nasjen, Mahmut Ismain dan Eliaser Baner.

Sementara dua korban yang mengalami luka-luka adalah Sudarmin dan Hasdin.

Seluruh korban, selain Eliaser Baner, dievakuasi ke Timika, Kabupaten Mimika, pada Sabtu sore.

Korban terakhir, Roy Manampiring baru diketahui keberadaannya dari laporan masyarakat pada Senin (17/7/2022). Pada Rabu (19/7/2022) dini hari, jenazahnya dapat dievakuasi dan dibawa ke Puskesmas Kenyam. 

TNI Back-up Polri untuk Pengamanan Warga Sipil di Nduga

Komandan Korem (Danrem) 172/Praja Wira Yathi Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI Juinta Omboh Sembiring mengatakan TNI akan membantu Polri dalam pengamanan di Kabupaten Nduga.

“Kami akan membantu memback-up Polri untuk membantu memberikan pengamanan kepada warga masyarakat yang ada di Kabupaten Nduga,” kata Juinta.

Juinta memastikan, TNI akan mendukung Polri untuk mengusut tuntas kasus penyerangan yang menewaskan belasan warga sipil tersebut.

Salah satu upaya TNI, kata Juinta, membantu pengamanan saat olah tempat kejadian perkara (TKP). Juinta berharap, kasus penyerangan terhadap warga sipil ini segera terungkap dan pelaku ditangkap.

“Sudah pasti olah TKP sudah kita dukung untuk pihak kepolisian melakukannya. Kemudian data intelijen dari lokasi terus kita update sampai saat ini,” katanya.

Juinta mengungkapkan, TNI mendukung upaya penegakan hukum terhadap para pelaku penyerangan tersebut.

“Detailnya saya tidak bisa sampaikan secara terbuka, namun langkah-langkah itu akan ada. Yang penting kita akan melindungi warga sipil dan kita mendukung tugas-tugas dari aparat kepolisian,” ungkapnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Egianus Kogoya dan Seorang Pecatan TNI Disebut sebagai Otak Pembantaian di Nduga dan Usai Penyerangan KKB di Nduga, Danrem 172/PWY: Kami Bantu Polri Berikan Pengamanan

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved